Permasalahan air yang khususnya terjadi di sungai dalam beberapa dekade ke belakang meningkat secara signifikan. Tidak hanya masalah sampah, namun juga masalah penyempitan luas sungai dan alih fungsi sungai. Berbagai permasalahan ini tidak dapat ditangani hanya oleh Pemerintah dan tidak dapat dilakukan melulu melalui pembangunan infrastruktur.

 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mohammad Zainal Fatah menyampaikan, untuk memperbaiki kondisi sungai juga harus melalui pendekatan non struktural seperti rutin mengajak masyarakat melakukan kegiatan bersih-bersih sungai.

“Kita ingin merevitalisasi semangat kita semua untuk lebih peduli dengan sungai. Karena sungai ini adalah sumber kehidupan kita. Kita tidak akan punya air kalau sungai-sungai kita kering. Itulah kenapa kita hari ini menyusuri ruas-ruas sungai, agar kita mengetahui kondisi di sungai kita sebenarnya.” jelas Zainal Fatah dalam acara Susur dan Bersih-bersih Sungai di ruas Sungai Ciliwung MT Haryono yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional 27 Juli 2023

 

Peringatan ini merupakan salah satu upaya untuk mencari solusi bersama dari berbagai permasalah di sungai. “Pemecahan masalah mengenai sungai ini tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah, namun perlu adanya partisipasi dan kolaborasi pentahelix melalui aksi nyata dari berbagai stakeholder, seperti masyarakat, akademisi dan swasta,” jelas Ketua Panitia Susur dan Bersih-Bersih Sungai Asep Arofah Permana.

 

Kegiatan Susur dan Bersih-Bersih Sungai yang merupakan kerja sama antara Kementerian PUPR dengan GN-KPA (Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air) yang terdiri dari delapan Kementerian/Lembaga ini dilakukan secara serentak oleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai (BBWS/BWS) di 37 ruas wilayah sungai dengan total sepanjang 60,13 km dan menarik sebanyak 12.008 orang peserta. 

 

“Kegiatan ini tidak hanya dilakukan dengan menyusuri dan membersihkan sungai, namun juga diisi dialog generasi muda (ASN, Perguruan Tinggi, dan Komunitas), lomba mewarnai diikuti oleh pelajar TK/SD yang dilaksanakan di sembilan belas BBWS/BWS, penanaman pohon sebanyak 1.840 pohon dengan jenis pohon buah-buahan, pameran UMKM, inovasi keairan, serta sosialisasi dan edukasi terkait penyelamatan air,” jelas Asep Arofah.

“Dengan melibatkan seluruh unsur mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, TNI, karang taruna, Komunitas Peduli Sungai, pelajar TK/SD/SMP/SMA dan perguruan tinggi, asosiasi profesi, swasta, dan media,” imbuhnya.

Plt. Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian PUPR yang hadir dalam kegiatan Susur dan Bersih-Bersih Sungai menyampaikan bahwa kebutuhan air global meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan populasi dan industri, namun ketersediaan air berkualitas semakin sulit didapatkan bukan hanya karena adanya degradasi lingkungan dan perubahan iklim, namun juga karena perilaku individu.

Sungai adalah masa depan kita untuk mencukupi kebutuhan air. Oleh karenanya kita perlu memperhatikan unsur 3K, yaitu Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas dalam pengelolaan air sungai,” ujar Jarot.

Plt. Dirjen SDA juga mengingatkan sungai bukan milik PUPR, bukan juga dimiliki Pemerintah semata, tapi milik seluruh masyarakat. “Kami ingin mengajak masyarakat dan stakeholder lainnya untuk peduli pada pengelolaan sungai sedari dini. Salah satunya kegiatan yang kita lakukan yaitu mengundang anak-anak sekolah sebagai Sahabat Air. Kami ingin mengajak anak-anak mulai dari kecil untuk mengenal sungai.”

 

“Harapan kedepannya dalam pengelolaan sungai untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain, namun hal apa yang dapat menjadi bentuk kontribusi dari pihak masing-masing demi sungai kita,” tutup Jarot Widyoko.

 

Susur dan Bersih-Bersih Sungai dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Sungai Nasional ini merupakan kegiatan menuju 10th World Water Forum yang akan dilaksanakan di Bali pada tahun 2024.

 

Bertajuk “Sungai Bersih Untuk Kehidupan dan Alam”, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian, sinergitas dan semangat kita untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Turut menghadiri kegiatan ini perwakilan delapan Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam GN-KPA, yaitu Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 

Hadir pula Wakil Walikota Jakarta Timur, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktur Sungai dan Pantai, serta Direktur Bina Teknik SDA yang ketiganya dari Direktorat Jenderal SDA, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan, Kepala Biro Umum serta Kepala Biro PBMN Kementerian PUPR.

Turut memeriahkan acara dengan mengedukasi masyarakat yang hadir adalah komunitas peduli sungai di beberapa wilayah di Jabodetabek, seperti Mat Peci, Bangsasuci, Green Well dan sebagainya. Turut menghadirkan pula Sahabat Air dari SDN Cawang 01, SDN Cikoko 01, SDN Rawajati 03, SDN Rawajati 05, SDN Rawajati 07 dan SD Terpadu Putra 1. Juga mengundang berbagai mahasiswa pecinta lingkungan dari berbagai universitas di Jabodetabek.

(KompuSda-fif/kty)

  • kompusda

Share this Post