Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, meresmikan beberapa infrastruktur strategis di bidang Sumber Daya Air, Cipta Karya, Bina Marga, yang terdapat di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (20/8). Nilai total keseluruhan proyek infrastruktur yang diresmikan sejumlah Rp 370,632 M. Peresmian yang berlokasi di Kebun Raya Balikpapan ini turut juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang farouk, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lukman Hakim, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mudjiadi, serta Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air, Imam Santoso dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Djoko Mursito.
Infrastruktur yang diresmikan di bidang sumber daya air berupa; prasarana konservasi sumber daya air embung Wain kota Balikpapan, Bendali III Gunung Bahagia kota Balikpapan, prasarana penyediaan air baku embung Binalatung kota Tarakan, prasarana penyediaan air baku embung Bilal kabupaten Nunukan, dan prasarana penyediaan air baku embung Bolong kabupaten Nunukan. Di bidang Cipta Karya berupa; pengembangan SPAM IKK Nunukan di kabupaten Nunukan, pengembangan SPAM IKK Telen di kabupaten Kutai Timur, serta pengembangan SPAM IKK Bongan kabupaten Kutai Barat. Sementara di bidang Bina Marga berupa pembangunan jalan ring road 1 dan 2 Samarinda dan peningkatan jalan Batu Ampar- Wahau-Kelay-Labanan.
Berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh Kebun Raya Balikpapan, mencakup pada tiga elemen, yakni konservasi, pengelolaan penelitian, monitoring dan informasi, serta pendidikan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian tanaman dan tumbuh-tumbuhan.
Penunjukan kawasan hutan lindung sungai Wain (HLSW) sebagai lokasi Kebun Raya berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan (SK no.105/MENHUT II tahun 2006) tentang penetapan Lokasi Kebun Raya Sungai Wain seluas 291 Ha. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Tapak Kebu Raya ini terletak di Buffer Zone Lokasi Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) dan merupakan bagian Integral dan Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW).
Menteri PU mengatakan bahwa Kementerian PU membuat roadmap yang merupakan hasil kolaborasi dengan LIPI dan dua belas pengelola Kebun Raya baik pusat maupun daerah yang akan dijadikan panduan dalam perencanaan dan pemrograman ke depan. Dikatakan lebih lanjut bahwa Kementerian PU dalam anggaran untuk tahun 2015 telah memasukkan anggaran untuk penambahan sarana dan prasarana infrastruktur yang ada di Kebun Raya Balikpapan.
Berikut beberapa keterangan infrastruktur di bidang Sumber Daya Air yang diresmikan:
1. Embung Wain di Kebun Raya Balikpapan dengan volume tampungan 90.231 m3,dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun 2011-2013 sebesar Rp 30,585 Miliar;
2. Bendung Pengendali Banjir III Gunung Bahagia Kota Balikpapan dengan volume tampungan 245.000 m3, dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun 2007-2009 sebesar Rp 29,102 Miliar;
3. Prasarana Air Baku, yaitu Embung Binalatung di Kota Tarakan, dengan volume tampungan 666.667 m3 dilaksanakan dengan APBN TA 2005-2011 sebesar Rp 48,022 Miliar, Embung Sungai Bilal, dengan volume tampungan 139.000 m3dilaksanakan dengan APBN TA 2004-2010 sebesar Rp 18,265 Miliar, dan Embung Sungai Bolong, dengan volume tampungan 450.000 m3 dilaksanakan dengan APBN TA 2006-2011 sebesar Rp 34,426 Miliar di Kabupaten Nunukan;
Menteri PU menyampaikan bahwa proses perubahan iklim dapat diatasi melalui upaya mitigasi, salah satunya dengan pembangunan Kebun Raya Balikpapan. “Kami terus mendorong komitmen Pemerintah Daerah untuk tetap melakukan upaya perlindungan lingkungan yang sejalan dengan pembangunan ekonomi. Selain itu, penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga menjadi agenda penting untuk dilaksanakan guna menjamin peningkatan kualitas tata ruang kota dan hidup manusia,†jelas Djoko Kirmanto.
- Superman