Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, meresmikan Gedung Balai Bendungan dan Assessment Center di Komplek PU, Pasar Jumat (140814). Turut dihadiri oleh Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak, Sekretaris Jenderal Kementerian PU, Agoes Wijanarko, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mudjiadi, dan para pejabat eselon I dan II lainnya di lingkungan Kementerian PU. 

Gedung ini terletak di atas tanah seluas 1800m2, terdiri dari 4 lantai dan 1 lantai parkir basement. Lantai pertama digunakan untuk penyimpanan arsip bendungan seluruh Indonesia, lantai 2 untuk ruang kerja Balai Bendungan dan ruang rapat Komisi Keamanan Bendungan, lantai 3 digunakan sebagai ruang kerja pegawai Balai Bendungan dan lantai 4 sebagai ruang Assessment Center. Pembangunan gedung yang dimulai sejak bulan April 2013, sangat besar manfaatnya, mengingat pentingnya peran Balai Bendungan dalam pembangunan infrastruktur sumber daya air di negeri ini.

 

Balai Bendungan dalam melaksanakan tugasnya memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk database yang berfungsi sebagai penunjang registrasi dan inventarisasi bendungan. Hal ini menjadi penting karena terkait dengan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan. Untuk mempermudah kegiatan tersebut, diperlukan suatu tempat (gedung) yang representatif guna pengumpulan dan pemutakhiran data, informasi dan arsip-arsip dokumen bendungan yang bisa dimanfaatkan.

 

“Salah satu tugas Balai Bendungan adalah memberikan dukungan teknis kepada Komisi Keamanan Bendungan (KKB) yang bertugas salah satunya yakni mengeluarkan sertifikat kelayakan serta keamanan bendungan, sebelum dan sesudah bendungan dibangun hingga siap untuk dioperasikan. Selain itu, Balai Bendungan memberikan dukungan teknis pengkajian dan penyiapan sarana teknis bendungan serta pemantauan perilaku bendungan di seluruh Indonesia. Dan hingga saat ini Balai Bendungan telah menginventarisasi sebanyak 203 bendungan besar, dengan tinggi di atas 15m, dan daya tamping di atas 500.000m3,” jelasnya Kepala Balai Bendungan, Tri Bayu Adji.

 

Menteri PU, Djoko Kirmanto mennyampaikan bahwa Bendungan berfungsi untuk mengatasi krisis pangan, energi dan air baku. Oleh karena itu pembangunan bendungan perlu terus dilakukan, selagi ada lokasi dan potensi sumber daya air untuk dioptimalkan sehingga cadangan air yang tertampung di waduk dapat digunakan juga untuk me-recharge air tanah.

 

“Pembangunan Gedung Balai Bendungan berkaitan dengan misi yang diemban Kementerian PU yaitu menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air,” tambah Menteri PU.

 

Menteri PU berharap agar Gedung Balai Bendungan dapat dijadikan tempat belajar, bertukar pengalaman, berkumpulnya ahli-ahli bendungan, dan sebagai centre of knowledge di bidang Bendungan, karena balai bendungan tempat berkumpulnya para ahli bendungan.

 

Ruang Assessment Center

 

Dalam mendukung perkembangan sumber daya manusia yang inovatif dan kreatif Kementerian Pekerjaan Umum melakukan pemetaan potensi yang hasilnya berupa potret atau profil aparatur negara dalam bekerja. Ruang Assessment Center dapat dijadikan sebagai tempat untuk mendapatkan potensi terbaik dari tiap-tiap sumber daya manusia yang tersedia, agar nantinya bila ditempatkan di mana pun, dapat menjadi aparatur negara yang “the right man on the right job".

 

“Ruang Assessment Center digunakan untuk mengukur simulasi dan tanggung jawab seseorang untuk keperluan jabatan, rotasi, promosi, keperluan pelatihan, dan lainnya. Nantinya akan ada penilaian kompetensi aparatur yang dilaksanakan secara netral, transparan, dan valid untuk menata sumber daya manusia dengan basis kompetensi,” tutur Djoko Kirmanto.

  • Superman

Share this Post