Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Sulawesi Selatan Yasin Limpo dan anggota Komisi V DPR RI Andi Iwan Aras meninjau pembangunan Bendungan Karalloe, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Rabu, 19 April 2017. Turut mendampingi Menteri Basuki, yakni Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala Pusat Bendungan Made Sumiarsih, dan Kepala Balai Pompengan Jeneberang Agus Setiawan.

 

Bendungan Karalloe secara administrasi terletak di Desa Garing, Desa Datara Kec. Tompobulu dan di Desa Taring, Kelurahan Tonrorita Kec. Biringbulu Kabupaten Gowa. Daerah genangan dan daerah aliran sungai terletak di Kabupaten Gowa sedangkan jaringan irigasi dan daerah irigasinya terletak di Kabupaten Jeneponto.

 

Saat ini D.I Kelara Karalloe telah memiliki jaringan irigasi yang disuplai oleh dua bendung yaitu bendung Bendung Kelara dan Bendung Karalloe. Namun kenyataannya pada musim kemarau D.I Kelara Karalloe seluas ± 7.004 Ha tidak dapat terairi seluruhnya karena keterbatasan ketersediaan air di Sungai Kelara dan Sungai Karalloe. Berdasarkan hasil studi dan survei yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak tahun 1980 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelara Karalloe maka perlu dibangun bendungan untuk menyediakan kekurangan air ketika musim kemarau di daerah tersebut.

 

Basuki dalam sambutannya menyampaikan bahwa kontrak kerja awal untuk Bendungan Karalloe yaitu 49 bulan (Desember 2013 - Desember 2017), namun karena adanya kegiatan pembebasan lahan yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit maka jangka waktu penyelesaiannnya akan mundur dari jadwal semula. Basuki juga menghimbau kepada seluruh tim dari BBWS Pompengan Jeneberang maupun kontraktor untuk melakukan percepatan pembangunan yang signifikan agar keterlambatannya tidak terlalu jauh dari kontrak awal.

 

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso turut menambahkan bahwa progres pembangunan Bendungan Karalloe saat ini adalah 12%. Bendungan ini nantinya memiliki tinggi sekitar 85 meter, total luas genangan ± 145 Ha dengan kapasitas tampungan 4o juta m3.

 

Pembangunan Bendungan Karalloe ini bertujuan untuk mereduksi banjir sebesar 203 m3/det; mengaliri Daerah Irigasi Kelara Karalloe seluas 7.004 Ha; menyediakan air baku ± 440 liter/detik; sebagai sumber pembangkit tenaga listrik sebesar ± 4,5 MW; daerah tujuan wisata dan tempat peternakan ikan air tawar. Selain itu, Bendungan Karalloe memiliki sasaran yaitu untuk meningkatkan cadangan air, peningkatan luas tanam dari 4.000 Ha menjadi 7.004 Ha, peningkatan intensitas tanam dari 150% menjadi 250% dan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. (dro/nan kompuSDA)

 

  • kompusda

Share this Post