Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono melakukan kunjungan kerja ke Tulungagung, Trenggalek di Jawa Timur, guna meninjau persiapan pembangunan jembatan Sungai Brantas yang menghubungkan Kecamatan Ngadiluwih dan Kecamatan Mojo, Kediri. Jembatan ini diharapkan menjadi salah satu akses ke Selingkar Wilis, yaitu program pembangunan jalan yang menghubungkan enam kabupaten sepanjang 240 kilo meter, yang dikenal dengan istilah "Tunggal Rogo Mandiri" (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri).
Ketika tiba di Trenggalek, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono bersama Bupati Trenggalek, Mulyadi, menggelar pertemuan dengan jajaran perangkat kades dan camat di di Desa Tumpakndolo, Kecamatan Bendungan, untuk melihat paparan konsep pembangunan selingkar Wilis. “Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendengar langsung, apa yang dibutuhkan masyarakat,†kata Menteri Basuki.
Dalam kesempatan ini juga dipaparkan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Amir Hamzah tentang rencana pembangunan Bendungan Bagong, yang diharapkan mampu mereduksi banjir di kota Trenggalek. Selain itu bendungan ini juga berfungsi untuk irigasi, penyediaan air baku dan arena untuk berwisata. Dan Menteri Basuki juga meninjau sarana dermaga di daerah Prigi, Trenggalek.
Sementara itu di Tulungagung, Menteri Basuki yang diterima Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, meninjau Kali Dawir. Dalam kesempatan itu, warga Tulungagung juga meminta normalisasi sungai di sana. Tujuannya adalah untuk menghindarkan daerah sekitar kali Dawir terhindar dari banjir di saat musim hujan tiba. Masyarakat juga meminta perbaikan dam Londo, waduk peningggalan Belanda yang mampu mengairi 24 ribu hektar lahan sawah dan mengajukan usulan program normalisasi Kali Ngrowo, selain sebagai tempat santai warga juga untuk pengendalian banjir.
- Superman