Visitasi terakhir dalam Lomba OP Irigasi P3A Partisipatif dilaksanakan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Adalah P3A Tirtarahayu yang masuk ke dalam nominasi lima besar Lomba Tingkat Nasional yang baru pertama kali diadakan ini.

P3A yang sudah berdiri sejak tahun 1985 dan memiliki kurang lebih 2.117 anggota ini, memang dinilai paling terdepan di Jawa Tengah dalam hal pengelolaan air irigasi, sebagaimana diutarakan oleh Bupati Cilacap, Tato Suwarto Pamuji, dalam sambutannya saat tim penilai bertandang ke Kabupaten Cilacap (16/6). “P3A Tirtarahayu dari Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, yang diikutsertakan dalam Lomba OP Irigasi P3A Partisipatif memang dinilai yang paling terdepan di Jawa Tengah sampai saat ini,” jelas Bupati Cilacap.

Senada dengan Bupati Tato Suwarto Pamuji, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jawa Tengah Prasetyo Budie Yuwono, menyatakan bahwa P3A Tirtarahayu unggul dalam aspek kemandirian dari sisi kelembagaan dan pengelolaan organisasi dengan baik. “Contohnya iuran pengelolaan air itu masih ada, menuju kemandirian P3A. Kata-kata partisipatif dapat dibuktikan karena mereka ikut bertanggung jawab mengelola jaringan irigasi tidak hanya tersier yang jadi kewenangannya namun juga di sekunder,” imbuh Prasetyo Budie Yuwono.

Kepala Dinas PU Jawa Tengah tersebut juga meyakinkan P3A Tirtarahayu dapat menjadi juara. Ke depannya Jawa Tengah akan mengoptimalkan kegiatan Cinta Operasi dan Pemeliharaan (CINOP), sehingga kegiatan yang dilaksanakan P3A Tirtarahayu nantinya dapat menular kepada kelompok P3A lainnya.

Sambutan dari perwakilan tim juri, Bapak Sigit Supadmo, semua tim juri berdiri mandiri dan bertindak secara independen.  Cilacap adalah kabupaten terakhir yang dikunjungi, ada 17 peserta yang ikut dalam Lomba OP Irigasi P3A Partisipatif, dan nantinya bertujuan untuk menciptakan sinergi antara kelompok tani dengan P3A.  Hal lainnya adalah performa kelima peserta lomba P3A ini menunjukkan tanda-tanda peningkatan pertanian di Indonesia setiap tahunnya. 

Untuk P3A Tirtarahayu, tediri dari 8 peta/block, dengan pelaksana yang ada di tiap dusun, di masing-masing dusun ada petugas dari P3A.  Setelah terkumpul di ketua blok, lalu diberikan kepada bendahara.  Sementara ini untuk ternak, P3A Tirta Rahayu turut membudidayakan ternak sapi, dan permbudidayaan ternak sapi ini baru dilaksanakan selama 6 bulan terakhir.

Tidak hanya menang dan menjadi juara yang menjadi motivasi P3A Tirtarahayu, Wasimon sebagai Ketua P3A menyatakan bahwa terdapat harapan yang lebih besar dari sekedar memenangi lomba. “Kami termotivasi ingin memajukan DI Manganti dan produk padi yang dihasilkan oleh P3A di sini agar memiliki ciri khas dan lebih dikenal dibanding sekarang,” sebut Wasimon. (nan/kty KompuSDA)

  • kompusda

Share this Post