“Pembangunan 13 bendungan termasuk dalam program pemenuhan misi Nawacita 2015-2019 dalam meningkatkan daya saing nasional yang bertujuan untuk memberikan kesejaheraan pada masyarakat dalam hal ketahanan pangan, ketahanan air dan ketahanan energi.

Hal ini dikarenakan fungsi dari bendungan-bendungan tersebut bersifat multipurpose yang berarti mampunyai banyak manfaat yaitu untuk irigasi, PLN, air baku sampai dengan pariwisata,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, dalam jumpa pers Kinerja Satu Tahun Kabinet Kerja, beberapa waktu yang lalu di Jakarta (121015). Turut dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian PUPR dan beberapa media cetak, media elektronik dan media news online.

Bendungan-bendungan yang dibangun tahun 2015 adalah Bendungan Raknamo (NTT), Bendungan Logung (Jateng), Bendungan Lolak (Sulut), Bendungan Keureuto (NAD), Bendungan Passeloreng (Sulsel), Bendungan Tanju (NTB), Bendungan Mila (NTB), Bendungan Bintang Bano (NTB), Bendungan Karian (Banten), Bendungan Rotiklod (NTT), Bendungan Sindang Heula (Banten) dan Estuari Sei Gong (Kepri). Pelaksanaan pembangunan bendungan tersebut akan selesai pada tahun 2019, kecuali untuk Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Logung, Bendungan Rotiklod dan Estuari Sei Gong diperkirakan akan selesai tahun 2018.

Basuki juga menjelaskan tentang Bendungan Jatigede yang pada akhir Agustus lalu dilakukan penggenangan bendungan dan diperkirakan akan terisi penuh pada hari ke-219 (April 2016). “Bendungan ini mempunyai luas catchment area 1462 km3 dengan volume timbunan total 6,3 juta m3. Berbagai manfaat yang dimiliki oleh bendungan Jatigede, diantaranya mengairi irigasi sawah seluas 90 ribu ha dan PLTA sebesar 110 MW,” imbuh Basuki.

Selain itu ada pula Bendungan Nipah yang terletak di Desa Tabanan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, dengan luas daerah aliran sungai 82,75 km2 dan kapasitas tampungan total 6,13 x 106 m3. Manfaat dari bendungan ini adalah dapat mengairi irigasi sawah seluas 1150 ha yang terdiri dari 925 ha sawah baru (pengembangan dari sawah tadah hujan) dan sisanya seluas 225 ha (sawah eksisting), konservasi sumber daya air dan daerah wisata dan perikanan ikan tebar.

Basuki berharap untuk kedepannya program pembangunan bendungan ini dapat selesai tepat waktu, mengingat pentingnya manfaat dari bendungan bagi kehidupan masyarakat.

  • Superman

Share this Post