Dalam rangka percepatan penyerapan anggaran 2015, Direktur Jenderal SDA berharap agar semua balai membuat strategi masing-masing mengingat ada beberapa paket yang belum lelang. “Untuk upaya percepatan paket-paket belum lelang diantaranya mempercepat penyiapan dokumen readiness (criteria, AMDAL, FS, LARAP dan DED) dan penyelesaian RPB serta ijin MYC), mempercepat proses pembebasan tanah melalui sosialaisasi dan koordinasi dengan pihak terkait, segera dilakukan revisi dan realokasi dana untuk kegiatan lain yang membutuhkan, mempercepat proses pelelangan dan melakukan koordinasi dengan pihak lender untuk mempercepat dikeluarkannya NOL (keterlambatan persetujuan),†jelas Mudjiadi dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kinerja Lelang Dini Kegiatan Direktorat Jenderal SDA TA 2016, di Jakarta.
Selain permasalahan paket-paket yang belum lelang, lanjut Mudjiadi, untuk percepatan paket terlambat, upaya yang harus dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak Kementerian Kehutanan dan/atau Perhutani dalam proses tukar-menukar lahan hutan (lindung/industri) khususnya untuk Bendungan Bendo; memfungsikan satuan tugas (Satgas) monitoring evaluasi dan koordinasi percepatan pengadaan tanah infrastruktur sumber daya air (untuk Bendungan Nipah); melakukan pendekatan-pendekatan secara intensif dengan pemilik lahan, tokoh agama/masyarakat serta Pemda setempat; memerintahkan penyedia jasa untuk menambah pekerja, peralatan dan jam kerja sesuai kebutuhan dan target sesuai jadwal yang telah disepakati serta melakukan evaluasi lebih dini untuk mengantisipasi kekurangan dana sehingga tidak menghambat kegiatan di lapangan oleh kontrator.
Paket-paket strategis nasional tahun anggaran 2015 untuk pembangunan 13 bendungan ada beberapa waduk yang terkontrak dan belum lelang. Bendungan yang terkontrak yaitu Bendungan Raknamo (NTT), Bendungan Logung (Jateng), Bendungan Lolak (Sulut), Bendungan Keureuto (NAD), Bendungan passaloreng (Sulsel), Tanju dan Mila (NTB) dan Bendungan Karian (Banten). Bendungan yang belum lelang yaitu Bendungan Bintang Bano (NTB), Bendungan Tapin (Kalsel), Bendungan Rotiklod (NTT), Estuari Sei Gong (Kepri) dan Bendungan Sindang Heula (Banten).
Untuk pembangunan 8 bendungan baru TA 2016 terdiri dari Bendungan Ciawi (Jabar), Bendungan Rukoh (NAD), Bendungan Kuwil Kawangkoan (Sulut), Bendungan Sukoharjo (Lampung), Bendungan Cipanas (Jabar), Bendungan Leuwikeris (Jabar) dan Bendungan Ladongi (Sultra). “Untuk paket-paket strategis tersebut saya berharap agar BBWS/BWS dapat selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga infrastruktur sumber daya air yang sedang dibangun dan akan dibangun dapat segera memberikan banyak manfaat bagi masyarakat setempat,†jata Direktur Jenderal SDA, Mudjiadi.
- Superman