Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Pintu Air Demangan di Kota Surakarta (12/6). "Saya kesini untuk melihat progres pekerjaan pembangunan Pintu Air Demangan Baru sebagai pengendali banjir, tahun lalu di sepanjang Kali Pepe banjir karena Pintu Air Demangan Lama yang dibangun sejak jaman Belanda sudah kurang optimal,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa lokasi pembangunannya pun lebih dekat ke tepi Sungai Bengawan Solo. “Sehingga jika terjadi back water bisa cepat diatasi dan tidak mengakibatkan banjir di hilir Kali Pepe tersebut," jelasnya.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo tengah menyelesaikan pembangunan Pintu Air Demangan Baru yang berlokasi di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah. Pintu Air Demangan Baru ini berfungsi sebagai pengendalian banjir Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo di Kota Surakarta.

"Pembangunan Pintu Air Demangan Baru dibangun sejak Oktober 2020 dan Insyaallah akhir tahun 2021 akan selesai, untuk sekarang progres telah mencapai 68 persen," tegas Menteri Basuki. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan pintu air berguna untuk mengatur elevasi Kali Pepe yang bermuara ke Sungai Bengawan Solo.

Dibangunnya Pintu Air Demangan Baru dikarenakan tingkat kepadatan penduduk yang semakin besar sehingga menyebabkan debit Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo juga semakin besar. Selain itu, umur struktur bangunan Pintu Air Demangan Lama yang dibangun pada tahun 1918 tersebut telah mencapai 100 tahun sehingga kemampuan kerja pompanya sudah menurun.

“Pintu Air Demangan Lama akan dijadikan bangunan heritage, misalnya kita bangun ruang terbuka hijau, jembatan gantung sehingga  menjadi destinasti wisata bagi warga Surakarta," tambah Menteri Basuki yang didampingi Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Pembangunan Pintu Air Demangan Baru dikerjakan dalam 2 tahap. Tahap 1 dimulai pada tahun 2019 dan saat ini telah selesai. Pekerjaannya berupa struktur pintu, revetment, dan parapet dengan anggaran sebesar 41,7 miliar. Sedangkan anggaran tahap kedua sebesar 71 miliar.

Tahap 2 dikerjakan sejak tahun 2020 dengan pekerjaan berupa 3 buah pintu air yang masing-masing berukuran 2,5 meter, pompa utama 6 unit masing-masing berkapasitas 2,5 meter kubik per detik, pompa lumpur 3 unit masing-masing berkapasitas 50 liter per detik, genset 4 unit (2 unit berkapasitas 1.000 kVA dan 2 unit berkapasitas 80 kVA), rumah pompa, rumah jaga dan rumah genset.

Dalam kesempatan ini, Menteri Basuki turut didampingi oleh Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-D.I Yogyakarta Satrio Sugeng Prayitno dan Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto. (Ersytra)

 

  • kompusda

Share this Post