71 tahun setelah merdeka, Presiden Jokowi membawa pesan “Kerja Nyata†sebagai tema kemerdekaan tahun 2016. Sejalan dengan tema hari kemerdekaan tersebut, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) fokus membangun infrastruktur SDA untuk mengentaskan kesulitan air terutama di wilayah Timur Indonesia. Sebagai bentuk kerja nyata dalam memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, Ditjen SDA menggelar wawancara khusus dengan Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Mudjiadi di Gedung SDA Kementerian PUPR pada Rabu, 17 Agustus 2016.
“Ketersediaan air di Indonesia banyak tergantung dengan alam, sementara alam pasti akan bergantung dengan iklim. Di tengah kondisi global climate change saat ini, kondisi ekstrim seperti banjir dan kekeringan bisa saja melanda Indonesia secara berkepanjangan khususnya wilayah Timur. Wilayah Indonesia bagian Timur memiliki curah hujan yang kecil dibanding wilayah lainnya, sementara kebutuhan akan air terus meningkat. Inilah yang menjadi fokus utama Ditjen SDA Kementerian PUPR dalam program pembangunan prasarana sumber daya air sampai tahun 2019,†jelas Mudjiadi kepada rekan wartawan.
Mudjiadi menambahkan pembangunan infrastrukur tampungan air yang difokuskan di wilayah Timur dikarenakan debit air yang terus berkurang akibat kemarau panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menuntut kebutuhan akan air yang banyak pula. Pembangunan prasarana bendungan tersebut sedang dilaksanakan di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Di samping itu, pembangunan bendungan juga difokuskan pada daerah-daerah urban seperti Pulau Jawa yang kebutuhan akan air untuk kehidupan maupun penghidupan terus meningkat.
Memegang amanah yang besar dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Ditjen SDA juga melakukan penghematan anggaran dengan memprioritaskan proyek yang manfaatnya paling vital bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia. “Selain bendungan, Ditjen SDA juga gencar melakukan rehabilitasi dan pembangunan irigasi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada pangan yang telah diprogramkan untuk kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,†tambah Mudjiadi kepada wartawan.
Target pembangunan 65 bendungan sampai 2019 yang merupakan program prioritas Ditjen SDA ini diharapkan bisa mengatasi keterbatasan ketersediaan air di Indonesia, khususnya wilayah Timur dan pulau-pulau kecil. Ditjen SDA juga tidak lupa untuk memperhatikan secara detail mengenai sertifikasi keamanan bendungan yang akan dibangun, hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko yang akan ditimbulkan mengingat bendungan merupakan salah satu infrastruktur yang memiliki resiko tinggi. Mudjiadi menekankan bahwa pembangunan bendungan saat ini juga semakin didukung oleh kebijakan pemerintah yang mana untuk proyek-proyek strategis nasional, bisa menggunakan lahan yang termasuk dalam kawasan hutan nasional dengan sistem pinjam pakai.
Tidak ada kemerdekaan tanpa kerja nyata! Pesan inilah yang menjadi semangat baru Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk terus bekerja nyata bagi masyarakat Indonesia. (dro kompuSDA)
- Superman