Sumedang, Jawa Barat – Dalam upaya mewujudkan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air terus mengoptimalkan Bendungan Jatigede. Bendungan ini memiliki peran krusial dalam mendukung program ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui suplai irigasi yang berkelanjutan.

Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan antar Lembaga, K. M. Arsyad, menjelaskan bahwa Bendungan Jatigede berlokasi strategis di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dengan kapasitas tampungan mencapai 980,50 juta m3, Bendungan Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia, setelah Bendungan Jatiluhur. "Ini merupakan Bendungan terbesar kedua setelah Bendungan Jatiluhur, untuk menambah volume tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air khususnya di Provinsi Jawa Barat,” tegas Arsyad saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI pada Rabu (13/11), di Kabupaten Sumedang.

Bendungan Jatigede, dengan luas genangan mencapai 3.952 hektar, menawarkan berbagai manfaat vital bagi masyarakat dan pembangunan daerah:

  • Irigasi Pertanian: Bendungan ini mampu mengairi lahan pertanian seluas 87.840 hektar di tiga kabupaten utama, yaitu Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Suplai air yang stabil dan memadai ini sangat penting untuk meningkatkan intensitas tanam, khususnya padi, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional.

  • Penyediaan Air Baku: Selain irigasi, Bendungan Jatigede juga berfungsi sebagai penyedia air baku dengan kapasitas total 3.500 liter/detik. Distribusi air baku ini menjangkau beberapa wilayah:

  • Kabupaten Sumedang: 350 liter/detik

  • Kabupaten Majalengka: 950 liter/detik

  • Kota dan Kabupaten Cirebon: 1.450 liter/detik

  • Kabupaten Indramayu: 750 liter/detik

  • Pengendalian Banjir: Bendungan Jatigede berperan sebagai pengendali banjir di Kabupaten Indramayu seluas 14.000 hektar, terutama dengan mengendalikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk. Ini sangat vital untuk melindungi masyarakat dan infrastruktur dari dampak merusak banjir.

  • Pembangkit Listrik: Bendungan ini juga merupakan sumber energi terbarukan melalui:

  • Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 2x55 MW.

  • Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dengan kapasitas 110 MW.

  • Objek Wisata: Bendungan Jatigede telah berkembang menjadi objek wisata yang menarik, memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Adenan Rasyid, menekankan harapannya agar Bendungan Jatigede dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat sekitar, khususnya, dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya. “Bendungan merupakan salah satu program prioritas Kementerian PU untuk mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi guna mewujudkan pencapaian Asta Cita Kabinet Merah Putih,” terang Adenan Rasyid. Pemanfaatan optimal ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam, khususnya padi, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia secara nasional.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI sekaligus Ketua Tim, Syaiful Huda, menegaskan bahwa kunjungan kerja Komisi V DPR RI bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan proyek strategis Bendungan Jatigede. “Dibangunnya bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam pengelolaan sumber daya air, pengendalian banjir, serta peningkatan ketahanan pangan di wilayah Jawa Barat,” ujarnya.

Turut hadir Kunjungan kerja tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, antara lain Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan antar Lembaga K. M. Arsyad, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Inspektur I Inspektorat Jenderal Djaya Sukarno, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro. Komitmen bersama dari berbagai pihak ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional.

  • Kompu SDA

Bagikan Postingan Ini