Sistem Penyediaan Air Minum Regional merupakan salah satu program penyelarasan air dari hulu ke hilir dan melibatkan pihak yang cukup banyak, ditjen sda intake transmisi dan CK perpipaannya sampai dengan PDAM menangani jaringan distribusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Majene dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Untuk itu Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan penandatanganan kerjasama Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kabupaten Polewali Mandar Dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, 30 September 2019 di Gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta. Turut dihadiri oleh Direktur SPAM Ditjen Cipta Karya, Yudha Mediawan, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, T. Iskandar dan Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku, Iriandi Azwartika, Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, Kepala BWS Sulawesi III, Feriyanto dan jajaran Pemerintah Kabupaten Majene dan Polewali Mandar.

 

Direktur SPAM Direktorat Cipta Karya mengatakan dalam kegiatan SPAM Regional  Kabupaten Polewali Mandar dan Majene, Sulbar, yang harus diperhatikan adalah kelembagaan yaitu koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten dan pemerintah daerah sebagai penengah.  Kemudian tarif yang harus disepakati bersama dan seminimal mungkin sama. “Maka akan terjadi pemerataan di semua wilayah dan saya berharap tetap dilakukan koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten. Semoga kerjasama ini dapat berlangsung dengan baik dan di wilayah Polewali Mandar dan Majene dapat segera merasakan manfaatnya sehingga dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari,” kata Yudha Mediawan.

 

Sementara itu pada kesempatan yang sama Gubernur Sulawesi Barat menjelaskan bahwa di Sulawesi Barat saat ini masih ada yang kesulitan mendapatkan air minum, untuk itu beliau mengharapkan semua pihak itu konsisten menjalankan kerjasama ini sehingga semua program yang menyangkut pengembangan air minum dapat terasa manfaatnya. “ Sebenarnya dengan adanya SPAM Regional Kabupaten Polewali Mandar dan Majene dapat membuat masyarakat setempat mendaptkan akses air bersih dengan mudah asalkan sesuai dengan pemerataan dan keadilan, dan untuk teknis di lapangan mengenai tarif disesuaikan dengan kemampuan masyarakat sehingga  dapat memberikan manfaat yang lama dan harus kita jaga bersama . untuk pembagian tugas pada dasarnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sudah siap dan mendukung program SPAM Regional ini sampai dengan air terkoneksi di Sulawesi Barat,” kata Ali Baal Masdar.

 

Target rencana pelayanan pada rencana SPAM Polewali Mandar dan Majene yaitu 4 Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar yaitu Kecamatan Limboro, Tinambung, Balanipa dan Campalagian sedangkan Kabupaten Majene dua kecamatan yaitu Kecamatan Banggae Timur dan Banggae. Dengan proyeksi jumlah penduduk sampai tahun 2027 untuk pemenuhan 4 Kecamatan pada  Kabupaten Polewali Mandar dan 2 Kecamatan Kabupaten Majene sebesar 225.196 jiwa.

Berdasarkan hasil hitungan Kebutuhan Air Harian Maksimum untuk Rencana SPAM dengan proyeksi sampai tahun 2027 mencapai 372, 20 liter/det. Skenario pemenuhan kebutuhan untuk cakupan layanan sampai dengan 50%, suplesi embung Matama 150 liter/detik akan surplus sekitar 36.000 m3/bulan. Sedangkan untuk target cakupan layanan hingga 60% maka suplesi Embung Matama 150 liter/detik akan defisit sekitar 122.000 m3/bulan. Rencana jalur pipa transmisi baru nantinya akan mengikuti jalur pipa transmisi eksisting yang telah melayani IPA 30 liter/detik.

 

Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku mengatakan pada dasarnya Direktorat Jenderal SDA mendukung kebutuhan air minum Kabupaten Polewali Mandar dan Majene, dengan pembagian tugas yang jelas untuk menjaga ketersediaan air minum bagi masyarakat di Sulawesi Barat. (tin, ams kompuSDA)

  • kompusda

Share this Post