Direktur Jenderal SDA, Mudjiadi, menyaksikan Penandatanganan Kontrak Paket I dan II Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan Sulawesi Utara, di Gedung SDA Kementerian PUPR, Jakarta (260716). Penandatangan kontrak Paket I dilakukan oleh Lydia A. Karema selaku PPK Bendungan Dua BWS Sulawesi I dan Koko Cahyo Kuncoro, Manager Divisi Operasi VI, PT. WIKA-DMT,KSO, dan Firmansyah, General Manager PT. Nindya Karya Wilayah V  untuk paket II. Turut dihadiri oleh Kepala Pusat Bendungan, Imam Santoso, Direktur Utama PT. Wijaya Karya (PERSERO) Tbk dan Direktur Utama PT. Daya Mulia Turanggu.

Nilai konstruksi Paket I mencapai Rp 783,2 miliar yang bersumber dari APBN 2016-2020 dan terdiri dari pengerjaan terowongan dan bendungan utama. Sedangkan Paket II terdiri dari pengerjaan jalan akses, terowongan, intake, pelimpah dan fasilitas konstruksi dengan nilai konstruksi sebesar Rp 640 miliar. Waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan Paket I dan II diperkirakan mencapai 1460 hari kalender, dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender.

“Akhirnya, penandatanganan ini telah dilaksanakan dengan lancer dan ini sebagai tanda bahwa pekerjaan pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara akan segera dimulai. Saya berharap agar semua pihak yang terlibat dalam pembangunan ini dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama demi kemajuan infrastruktur bidang sumber daya air, ” imbuh Mudjiadi.

Mudjiadi juga mengatakan bahwa target tahun ini ada delapan bendungan dan sudah terlelang satu bendungan sehingga masih ada tujuh bendungan lagi yang masih harus dilelang. “Dan pada tahun 2017 nanti akan ada kurag lebih 40 bendungan yang on going,” kata Mudjiadi.

Ada dua hal yang harus diperhatikan sesuai penandatanganan kontrak tersebut, pertama, dipersiapkan kapan groundbreaking dan kedua, adalah dipercepat pelaksanaannya. “Yang terpenting jangan sampai mengorbankan kualitas,” ujar Direktur Jenderal SDA.

Bendungan Kuwil Kawangkoan

Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, Djidon Watania mengatakan latar belakang dibangunnya Bendungan Kuwil Kawangkoan karena kebutuhan air baku dan energi listrik di Kota Manado, Bitung dan sekitarnya terus meningkat dari tahun ke tahun. “ saat ini kebutuhan listriknya masih mengandalkan PLTA Tonsea lama, yakni Tanggari I dan Tanggari II dan bergantung pada besarnya debit Sungai Tondano,” jelas Djidon Watania.

Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki daya tamoung mencapai 23,37 juta m3, terletak melintang di Sungai Tondano di sebelah hilir PLTA Tanggari II. Dan memiliki fungsi untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 m3 per detik terhadap Kota Manado dan sekitar.

Selain itu menyediakan energi listrik dengan kapasitas sebesar 2 x 0,7 MW, dan sebagai pengembangan pariwisata khususnya Kabupaten Minahasa. (ugs/tin kompuSDA) 

  • Superman

Share this Post