Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono kembali memantau langsung lokasi banjir rob di Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/6). Pada kunjungan yang kedua kalinya ini, Basuki mengatakan, upaya yang dilakukan jajarannya untuk menurunkan rob sudah mulai menunjukkan kemajuan. Ia menjelaskan, air pasang sudah mulai surut, tidak seperti kunjungan pertamanya.
“Kita lihat dibanding dua minggu lalu, ini sudah turun. Seminggu lalu turun karena memang robnya rendah, ini rob mulai tinggi tapi jalan Kaligawe kering, karena sistem pompanya berfungsi,†lanjut Basuki.
Sejauh ini, pihaknya menginstruksikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana untuk menuntaskan persoalan rob, yaitu dengan membuat tanggul sementara di mulut sungai, serta memanfaatkan pompa. Langkah lain adalah dengan memanfaatkan selang panjang untuk disalurkan ke aliran sungai yang kering. Cara pembuatan tanggul sementara dinilai akan efektif untuk mengatasi rob dalam jangka pendek. Tanggul sementara merupakan penanganan darurat agar kemacetan saat arus mudik dan balik teratasi. Untuk pompa, hingga saat ini terdapat 17 pompa portable Kementerian PUPR yang didatangkan dari Jakarta, Surabaya, Solo, dan Semarang yang diletakkan di beberapa titik. Selain itu juga ada 14 pompa kecil yang disewa Pemkot Semarang untuk menyedot air di perkampungan sekitarnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang ikut dalam peninjauan banjir rob mengatakan bahwa target pemerintah setempat mengurangi genangan air maksimal H-4 Lebaran. “Sampai hari ini rob sudah jauh berkurang. Kami akan tuntaskan beberapa hari ini sampai maksimal H-4 harus sudah kering,†jelas Hendrar. Selain Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Menteri Basuki didampingi oleh Direktur Sungai Pantai Ditjen SDA Hari Suprayogi, Kepala BPJT Herry T. Zuna, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana, Ni Made Sumiarsih. (kompuSDA)
- Superman