Tim identifikasi penanganan banjir Kementerian PUPR wilayah Bekasi hari ini (3/1) meninjau Kota Bekasi dan area Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data per 1 Januari 2020 setelah terjadinya intensitas hujan tinggi yang menyebabkan banjir, maka untuk Kota Bekasi yang rawan genangan terdapat 58 titik dan di Kabupaten Bekasi  sebanyak 26 titik.
 
"Untuk tim kami yaitu tim wilayah 5, hanya Kota Bekasi, CPNS dari kami (SDA) ada 80 orang dan CPNS Itjen 15 orang jadi total 95 orang. Dengan 95 orang dan titik rawan ada 58 maka 1 tim dibagi menjadi ada 4-5 org, total 22 tim dimana jumlah lokasi ada yg 2 atau 3 lokasi per tim. Target kami sampai besok sehingga bisa meng-compile laporan dan hari Minggu pagi finishing untuk siang harinya dilaporkan di Pattimura," ujar Fauzi Idris, Direktur BPSDA Kementerian PUPR sebagai Koordinator Tim Wilayah V. 
 
Menurut Fauzi, informasi dari lapangan, wilayah yang terparah terdapat di 2 titik yaitu Kemang Pratama dan Pondok Gede." Di Kemang Pratama ada 2 overtopping tanggul tapi secara struktur masih kuat. Kejadian banjir meluap sehingga genangannya parah sampai ke rumah warga, di hilir ada tanggul tanggul yang jebol disebabkan tidak ada kekuatan pada tanggul, dicoba dilakukan pendataan, inventarisasi dan secepat mungkin kita cari solusi tanggul parapet karena tahun sebelumnya belum pernah terjadi, dan kejadian baru tahun ini dengan intensitas hujan tinggi 400 milimeter, " jelasnya lagi. 
 
Penanganan ke depan yakni dengan mengembalikan fungsi tanggul, memadatkan tanah dan tanggul yang masih kuat akan dipermanenkan. Sementara parapetnya dinaikkan karena ada beberapa rumah yg lebih rendah dari tanggulnya. 
 
"Untuk penanganan darurat, saat ini untuk tanggul tanah dirapikan dan juga karung karung plastik, karna kan penanganan darurat," tutup Fauzi. 

  • kompusda

Share this Post