Pembangunan Bendungan yang manfaatnya ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia tidak lepas dari berbagai permasalahan khususnya dalam pengoperasian dan pemeliharaannya. Penyelesaian masalah tersebut menuntut peran aktif masyarakat, terutama warga sekitar bendungan.

Untuk membangun kesadaran masyarakat dalam merawat dan memelihara bendungan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR melakukan beragam cara edukasi. Salah satunya melalui mini series yang berjudul: Banyu Mencari Makna

Mini series ini terdiri dari 12 episode yang tayang di channel YouTube PUPR_SDA setiap Rabu dan Sabtu. Dibintangi oleh Rizky Alatas, Cici Tegal, dan aktor kenamaan lainnya itu bercerita soal perjalanan Banyu Abdi Negara (Rizky Alatas) yang tertarik akan sejarah dan hal-hal lain terkait Waduk Cacaban di Tegal, Jawa Tengah. Dalam perjalanannya itu, ia pun terdorong untuk mengajak masyarakat sekitar waduk memajukan daerahnya.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Adenan Rasyid mengungkapkan pihaknya memilih film yang dinilai efektif untuk menyampaikan informasi dan edukasi seputar bendungan kepada masyarakat. Melalui mini series ‘Banyu Mencari Makna’, kata Adenan, diharapkan seluruh kalangan masyarakat dapat memiliki rasa memiliki sehingga dapat menjaga dan merawat keberadaan bendungan.

“Kami pilih audio visual yang pas agar (informasi dan edukasi) bisa segera sampai ke masyarakat itu melalui film mini series itu,” kata Adenan usai pemutaran perdana ‘Banyu Mencari Makna’ di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Adenan menguraikan mini series tersebut memberikan informasi yang gamblang mengenai fungsi vital bendungan untuk menggerakkan berbagai sektor kehidupan masyarakat. Selain itu, di mini series tersebut memuat pesan yang mengajak masyarakat agar merawat bendungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.

“Pesannya bahwa bendungan ini harus kita kelola, harus kita lestarikan, karena ini kan bukan untuk kita saja, tapi untuk anak cucu kita. Dan ini (merawat bendungan) bukan hanya tugas pemerintah, tetapi masyarakat khususnya masyarakat yang ada di sekitar bendungan tersebut,” papar Adenan.

Lebih lanjut, ia mengulas beragam permasalahan yang kerap terjadi di sekitar bendungan, antara lain perubahan tata guna lahan, pemanfaatan waduk untuk keramba liar, dan sebagainya. Adenan menambahkan Waduk Cacaban dipilih sebagai lokasi syuting ‘Banyu Mencari Makna’ lantaran waduk tersebut dapat merepresentasikan pemecahan masalah umum pada waduk melalui kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

“Di sana kita lihat apa yang menjadi masalah umum dari bendungan itu direpresentasikan. Di sana juga masyarakatnya sudah mulai menyadari dan pemerintah daerahnya pun sangat mendukung upaya-upaya pelestarian bendungan itu,” tutur Adenan.

Adenan pun mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pelestarian bendungan dan waduk. Ia menerangkan pihaknya telah mewadahi masyarakat untuk berperan dalam menjaga dan merawat keseluruhan area bendungan, baik itu area perairan dan kawasan sempadan atau green belt.

“Kita sudah membentuk namanya Masyarakat Peduli Green Belt, di sana kita melakukan penanaman pohon-pohon, seperti pohon jati, pohon bambu. Kemudian ada juga Komunitas Peduli Sungai untuk di (daerah) hulu, sehingga mengurangi penyalahgunaan pemanfaatan bendungan, seperti keramba dan sebagainya bisa dikontrol,” ujar Adenan. (ersytra, hana-KompuSDA)

  • kompusda

Share this Post