Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) tengah membangun pengaman pantai kawasan pesisir Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Pembangunan pengaman pantai ini merupakan dukungan infrastruktur untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Pekerjaan konstruksi pengaman pantai saat ini telah mencapai tingkat penyelesaian sebesar 90,21% dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2023. Proyek ini melibatkan pembangunan revetment dengan panjang 10 km, yang memiliki kemampuan mereduksi gelombang sebesar 30%-40%.
Pemecah gelombang ini tidak hanya dapat mengatasi masalah abrasi, tetapi juga memberikan manfaat dalam sektor pariwisata dan kegiatan masyarakat lainnya.
“Pembangunan revetment ini bukan hanya dapat mereduksi kekuatan gelombang hingga 30%, namun ada dampak lain yang akan dirasakan semacam multiplier effect dari pembangunan ini yakni selain mengamankan KEK juga mengamankan kawasan masyarakat. Dekat dari sini juga ada jalan yang dibangun oleh Ditjen Bina Marga jika tidak diproteksi dan terjadi yang tidak diinginkan maka akan mengganggu akses-akses ekonomi seperti jalan.” jelas Bob Arthur selaku Direktur Sungai dan Pantai saat ditemui setelah pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik di Kawasan KEK Tanjung Lesung, Jumat (09/06/23).
Dibangunnya pengaman pantai yang dilengkapi dengan jalan inspeksi dengan fungsi jogging track, pedestrian dan ruang terbuka publik tersebut juga diharapkan dapat melindungi kawasan wisata seperti Lanskap Plaza Pantai Bodur, Tanjung Lesung Beach Hotel, Pantai Lalassa, dan Dermaga Pantai Sagna, mengamankan kawasan pariwisata dan perikanan seluas 950ha, serta jalan nasional sepanjang 5,4 km.
Apresiasi turut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi V Ridwan Bae atas kerja keras Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam membangun pengaman pantai tersebut yang nantinya dapat berdampak positif bagi kehidupan disekitar.
"Saya melihat bahwa Indonesia ini kan rawan gempa, banyak sekali wilayah rawan gempa disini, oleh karena itu, fasilitas pengaman gelombang ini harus diperbanyak yang pada akhirnya untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan," ucapnya saat memimpin tim kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI. (fif)
- kompusda