Pengelolaan sumber daya air menghadapi tiga tantangan mendasar yang patut menjadi perhatian, yaitu : bagaimana meningkatkan ketahanan air, meningkatkan ketahanan pangan, dan mengendalikan daya rusak air. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mohamad hasan, di sela-sela kunjungan lapangan dan peresmian gedung BWS Sumatera VII, di provinsi Bengkulu. (25/4)
“Tantangan mendasar dalam pengelolaan sumber daya air adalah bagaimana kita meningkatkan ketahanan air, meningkatkan ketahanan pangan, dan mengendalikan daya rusak air. Untuk Provinsi bengkulu upaya-upaya yang harus dilakukan adalah bagaimana mengendalikan banjir di kota bengkulu, ini perlu ada studi komprehensif antara pengelolaan sistem drainase dengan pengelolaan sistem makro pengendalian banjirnya†jelas Mohamad Hasan, di sela-sela peresmian gedung BWS Sumatera VII.
Dalam kunjungan lapangannya, Dirjen Sumber Daya Air mengunjungi beberapa lokasi, yaitu pembangunan bangunan pengamanan pantai kota bengkulu. Pembangunan pengaman pantai panjang kota bengkulu mulai dilaksanakan pada tahun 1993, awalnya pembangunan ini untuk melindungi kawasan kelurahan malabero kota bengkulu, dan dilakukan secara bertahap. Sampai dengan tahun 2012 pembangunan pengaman pantai kota bengkulu masih terus dilaksanakan.
“Pembangunan pengamanan pantai kota bengkulu ini sangat penting untuk melindungi kawasan pantai dan bahkan melindungi kawasan jalan nasional dari ancaman abrasi pantai. Selain itu pembangunan pengamanan pantai dapat juga dimanfaatkan ke depannya untuk pengembangan pantai wisata†tegas Mohamad Hasan.
Kemudian kunjungan lapangan dilanjutkan dengan memantau hasil pelaksanaan program P4ISDA di daerah irigasi tebat besar, kabupaten Bengkulu selatan. Dalam kunjungan lapangan ini Dirjen Sumber Daya Air sempat berdialog dengan kelompok petani disana.
“ Saya sangat senang dan memberikan apresiasi terhadap kelembagaan petani disini, dimana kelembagaan petani sangat aktif dan program P4ISDA disini memberikan hasil yang bagus yaitu meningkatnya produksi pertanian dari 5 ton menjadi sekitar 7 ton†jelas Mohamad Hasan.
Dalam kesimpulan kunjungan lapangannya, Mohamad Hasan menjelaskan bahwa pengelolaan sumber daya air di bengkulu perlu terus dikembangkan. Dari segi pengendalian daya rusak, pengendalian banjir dan pengamanan pantai menjadi prioritas, sementara untuk ketahanan pangan tantangan ke depan adalah bagaimana daerah irigasi yang telah di bangun dapat fungsional dan mendorong agar kelembagan petani diperkuat dan diikutsertakan dalam pengembangan daerah irigasi, hal ini dikarenakan petani merupakan modal sosial dan ujung tombak untuk meningkatkan produksi pertanian. Sistem irigasi yang telah dibangun tidak dapat berfungsi apabila petani dan dilibatkan dan diikutsertakan.
Pada akhir kunjungan lapangannnya, Dirjen Sumber Daya Air meresmikan Gedung BWS Sumatera VII, dalam sambutannya beliau berharap agar gedung baru dapat menjadi semangat baru bagi pegawai BWS Sumatera VII untuk terus bekerja dalam mengelola sumber daya air, selain itu gedung baru dapat menjadi ajang silahturahmi antara senior dan sesepuh pengelola sumber daya air dengan generasi baru pengelola sumber daya air, agar ada transfer pengetahuan dan sejarah pengelolaan sumber daya air di bengkulu.
Dalam kegiatan di bengkulu ini Dirjen Sumber Daya Air didampingi Kasubdit Perencanaan Teknik Direktorat Irigasi dan Rawa Bobby Prabowo,dan Kepala BWS Sumatera VII, Hastina Zulkarnaen. (ard/kur, datin sda)
- Superman