Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, secara berkelanjutan melaksanakan pembangunan infrastruktur sumber daya air yaitu pengaman Pantai Eretan yang berlokasi di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Pembangunan berkelanjutan ini merupakan salah satu respons Ditjen SDA dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, khususnya banjir rob (pasang air laut) yang semakin intens dan mengganggu kehidupan masyarakat pesisir.

Tujuan utama dari pekerjaan ini ialah memberikan perlindungan untuk warga masyarakat dan fasilitas umum dari dampak luapan air laut yang dapat melumpuhkan perekonomian lokal. Lebih dari itu pembangunan pengaman pantai ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan wilayah pesisir terhadap perubahan iklim yan saat ini terjadi.

Wilayah Eretan merupakan salah satu kawasan pesisir di Indramayu yang paling rentan terhadap banjir rob. Data menunjukkan bahwa di wilayah Eretan Kulon, terdapat 997 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, sedangkan di Eretan Wetan, jumlahnya mencapai 1.200 KK. 

Untuk memastikan perlindungan yang berkelanjutan pembangunan pengaman pantai di kawasan Eretan telah dimulai sejak tahun 2021 dan direncanakan berlanjut hingga tahun 2028. Dari tahun 2021 hingga 2024 BBWS Citarum telah membangun tanggul pantai sepanjang 2.270 meter dan pemecah ombak sepanjang 520 meter.

Pada tahun 2025 ini, akan dilaksanakan pembangunan tanggul pantai sepanjang 500 meter yang menjadi bagian dari rencana pembangunan berkelanjutan selama tiga tahun ke depan dan diperkirakan selesai akhir tahun 2025.

Sedangkan untuk tahun 2026 - 2028 telah direncanakan pembangunan tanggul pantai sepanjang 500 meter, pemecah ombak sepanjang 250 meter, pembuatan tanggul Sungai Kali Perawan sepanjang 110 meter, pembuatan tanggul pasangan batu Eretan Wetan 120 meter dan sistem polder (Kolam dan Rumah Pompa) sebanyak 7 Unit.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan bahwa penanganan bencana banjir rob yang rutin melanda kawasan pesisir Desa Eretan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memerlukan solusi yang komprehensif dan terpadu, permasalahan ini mutlak membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.  

"Kita butuh sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, karena penanganan bencana rob di Eretan ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga harus menyentuh persoalan sosial masyarakat," ujar Andi Iwan Aras saat melakukan kunjungan kerja ke Pantai Eretan pada Senin (10/11). 

Pelaksanaan pembangunan pengaman Pantai Eretan ini tidak hanya sebatas pembangunan fisik semata, tetapi juga merupakan manifestasi dari upaya sinergi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta peran masyarakat. 

Kolaborasi memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan masyarakat pesisir untuk dapat hidup dengan aman dan nyaman serta aktivitas ekonomi dapat berjalan tanpa terancam oleh bencana alam.

  • Kompu SDA

Bagikan Postingan Ini