Praktek pengelolaan air di masa lalu dan saat ini di dunia telah menyebabkan biaya yang tinggi untuk mengelola ketersediaan air yang berkelanjutan. Permintaan akan sumber daya air terus meningkat, untuk itu sumber baru air harus terus terpelihara agar bisa memenuhi kebutuhan akan air tersebut. Praktek pengelolaan air yang tidak baik akan menyebabkan langkanya ketersediaan air.

Konsep Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu telah dibahas sejak konferensi air di PBB pada tahun 1977. Hasilnya menyebutkan bahwa Pemerintah masing-masing negara akan berkomitmen untuk menggunakan pendekatan pengelolaan sumber daya air terpadu. Pelaksanaan pengelolaan sumber daya air terpadu saat ini memiliki banyak tantangan, perlu adanya pemahaman konsep dan pembelajaran dari pengalaman penerapan konsep pengelolaan sumber daya air terpadu di berbagai sektor, tutur Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mudjiadi yang hadir menyampaikan opening remarks untuk IsDB-ICBA Joint Knowledge Seminar on Integrated Water Resources Management, pada Senin, 16 Mei 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.

Turut hadir dalam sesi panel pada seminar tersebut, Direktur Bina Pengelolaan Sumber Daya Air, Ir. Agus Suprapto, M.Eng, PhD. Agus menyebutkan bahwa dalam penerapan pengelolaan sumber daya air terpadu perlu ditingkatkan pengembangan komunitas. Pengembangan komunitas khususnya di Indonesia menjadi salah satu faktor penting untuk memelihara ketersediaan sumber daya air. Melalui seminar ini, diharapkan ada banyak pembelajaran dari berbagai ahli yang berasal dari berbagai negara demi terwujudnya keamanan sumber air melalui penerapan pengelolaan sumber daya air terpadu. (dro/kompuSDA)

  • Superman

Share this Post