"Pembangunan Waduk Jatibarang merupakan salah satu kegiatan pengembangan sarana dan prasarana dari Pekerjaan Umum, yang merupakan tugas pokok dan fungsi dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU)," ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam acara Impounding (pengisian awal waduk) Waduk Jatibarang, Semarang, (5/6).

Pelaksanaan pembangunan Waduk Jatibarang berawal dari terjadinya bencana banjir besar di Kota Semarang pada tahun 1973, 1988, 1990, dan 1993. Setelah musibah banjir di tahun 1990 yang menelan korban jiwa sebanyak 47 orang, Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan bantuan kepada Pemerintah Jepang dan kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan Master Plan & feasibility study oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 1992-1993.

 

Djoko Kirmanto mengatakan selain untuk penyediaan air baku, pengelolaan sumber daya air dan pengendalian banjir, Waduk Jatibarang secara terpadu merupakan upaya untuk merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi dan pendayagunaan sunber daya air serta pengendalian sumber daya air.

 

Biaya pembangunan Waduk Jatibarang dan seluruh bangunan pelengkapnya sekitar Rp 655 miliar, dengan tipe bangunan Waduk Jatibarang menggunakan urugan batu berzona dengan tinggi diatas pondasi 74m, elevasi puncak mencapai +157 m. Total tampungan Waduk Jatibarang mencapai 20,4 jt m3/dt dan tampungan bersih 13,6 jt m3/dt.

 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana mengatakan manfaat dari Waduk Jatibarang adalah untuk mengendalikan banjir Kota Semarang dengan desain banjir 170 m3/dt, mengembangkan potensi air baku sebesar 1050 lt/dt, dan untuk potensi mikrohidro sebesar 15 MW. Kontrak Kementerian PU dengan Konsorium Badan Usaha Milik Negara, yaitu Brantas Abipraya, Wijaya Karya, dan Waskita Karya dimulai sejak Oktober 2009 dengan jangka waktu sampai 31 Juni 2014 untuk pembangunan Waduk Jatibarang. "Adapun untuk Waduk Jatibarang telah dilakukan inspeksi dan dinyatakan layak untuk beroperasi, oleh Komisi Keamanan Bendungan," jelas Imam Santoso.

 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan Waduk Jatibarang merupakan hasil dari sebuah pekerjaan untuk masyarakat. Beliau mengharapkan agar kedepannya selain memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Jawa Tengah tetapi juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata baik bagi wisatawan lokal maupun internasional. (nan-anj DatinSDA).

  • Superman

Share this Post