Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) merupakan organisasi profesi pertama yang mendapat lisensi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). Keanggotaan KNI-BB terdiri dari Anggota Kehormatan, Anggota Biasa / Perorangan, dan Anggota Badan.
Pada acara Pengukuhan Pengurus Komite Eksekutif KNI-BB di Jakarta, (13/1), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan sebagai Ketua Pembina KNI-BB, Basoeki Hadimuljono mengatakan bahwa program Kementerian PU-Pera sebagai bagian dari Kabinet Kerja 2014-2019 Jokowi-JK khususnya di bendungan besar yaitu membangun 49 bendungan 5 tahun ke depan. Untuk itu dibutuhkan para ahli bendungan besar, perencana, pelaksana dan pengawas baik dari segi teknik, bangunan permukaan, ataupun terowongan yang menjadi ciri khas bendungan besar.
“Pembangunan dan pengelolaan bendungan di Indonesia, perlu dilanjutkan terutama untuk tujuan penyediaan air irigasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan, penyediaan air baku untuk rumah tangga, perkotaan dan industri, pengendalian banjir, dan pembangkit listrik tenaga air. Untuk itu saya berharap agar para pengurus yang baru dapat berperan aktif dalam memajukan pembangunan infrastruktur sumber daya air kedepannya,†lanjut Basoeki Hadimuljono.
Organisasi yang telah memiliki anggota sebanyak 1.478 orang akan mengemban tugas berat dalam mempersiapkan banyak tenaga ahli di bidang bendungan besar sejalan dengan besarnya target pembangunan pemerintah yang dipatok sebanyak 49 bendungan dalam 5 tahun. Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan penghargaan pin emas oleh Ketua Umum KNI-BB, Hari Suprayogi kepada Menteri PU-Pera dan juga kepada alm. Bambang Kuswidodo sebagai apresiasi tertinggi yang diterima oleh ibu Bambang Kuswidodo.
Dalam acara tersebut 37 orang dikukuhkan sebagai pengurus yang baru untuk periode 2014-2016, diantaranya yaitu Hari Suprayogi sebagai Ketua Umum HATHI, Airlangga Mardjono sebagai Sekretaris Umum dan Desi Arryani sebagai Bendahara Umum
- Superman