Dengan meningkatnya kebutuhan akan air baku dan air irigasi di wilayah Nusa Tenggara Timur maka Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, yang merupakan perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan pembangunan Bendungan Raknamo yang terletak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefoto Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kedepannya Bendungan Raknamo diprediksi dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 100 liter/detik untuk wilayah Kupang dan sekitarnya, untuk mengairi irigasi seluas 1.250 Ha, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) sebesar 0.22 MW, dan pengendali banjir daerah hilir Kota Kupang.
“Sampai dengan 15 Mei 2016 progres pembangunan Bendungan Raknamo sudah mencapai 45,72%. Hal tersebut karena Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta untuk mempercepat proses pembangunan Bendungan Raknamo sehingga dapat selesai pada tahun 2017,†jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT, Andreas Wellem Koreh dalam acara Ceremonial Penimbunan Main Dam Bendungan Raknamo, Kupang, (14/5).
Andreas menambahkan permasalahan sosial yang terjadi di Bendungan Raknamo hampir tidak ada karena baiknya koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti warga dan Lembaga Sosial Masyarakat. Sedangkan untuk penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pada areal hulu dan hilir perlu perencanaan yang baik dalam proses dan penanganan DAS kedepannya.
Kepala Bidang Bendungan Wilayah Timur Mochamad Mazid menyampaikan bahwa Bendungan Raknamo merupakan salah satu dari 25 bendungan on going yang memiliki deviasi positif tertinggi secara nasional, sehingga patut diberikan apresiasi.
Bendungan Raknamo memiliki tipe urugan zonal inti tegak dengan elevasi puncak +110.00 dengan panjang puncak 449.5. Sedangkan untuk pelimpah (spill way) tipenya adalah pelimpah samping (side channel) dengan lebar ambang 40 m, dan elevasi ambang + 104.00. (BWS NT II/kompu sda)
- Superman