Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki sejumlah program untuk memenuhi target ketahanan pangan sebagai program Nawacita Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Jenderal SDA Imam Santoso saat wawancara santai bersama salah satu media cetak mengenai dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bidang SDA selama tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kami melakukan langkah-langkah dalam ketahanan air untuk ketahanan pangan antara lain membuat pasokan untuk irigasi yang tercukupi seperti membuat tampungan air, perbaiki jaringan irigasi, membangun irigasi baru, pengendalian banjir terhadap sungai yang ada, termasuk pengamanan pantai,” ujarnya.

Untuk menerjemahkan itu semua, Ditjen SDA memiliki target pembangunan sebanyak 49 bendungan baru pada jangka waktu tahun 2015 – 2019. Pada pemerintahan yang sebelumnya, telah berjalan pembangunan 16 bendungan. Sehingga total bendungan yang dibangun berjumlah 65 bendungan.

Dirjen SDA mengatakan bahwa saat ini di Indonesia telah ada 230 buah bendungan dengan kebutuhan total irigasi permukaan sebanyak 7,3 juta ha untuk ketahanan pangan. Namun dari 230 bendungan yang ada, baru 11 persen terlayani atau sekitar 760.000 ha.

“Kita harus optimis, dengan target 65 bendungan itu, kita bisa mendapatkan peningkatan prosentasi menjadi 18 hingga 20 persen daerah irigasi yang terlayani,” tutur Imam.

Adapun kendala dalam membangun bendungan diakui dirinya datang tidak hanya dari sisi teknis, namun juga non teknis. Misalnya saja pembebasan lahan untuk membuat bendungan yang membutuhkan lahan seluas diatas 300 ha. “Butuh tanah besar, pendekatan kepada masyarakat, ada tim appraisal juga. Kalau tidak mau, kita konsinyasi ke pengadilan,”

Sementara dia menuturkan akan ada dua bendungan khusus yang dibangun untuk pengendalian banjir di Jakarta, yaitu Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi. Nantinya bendungan ini diharapkan dapat menurunkan sebesar 30 persen  banjir

“Minimal menurunkan genangan air yang tadinya beberapa hari, beberapa jam telah surut, begitu juga tinggi banjir turun,”

 

  • kompusda

Share this Post