Beberapa lokasi banjir yang ditangani langsung oleh Pemerintah Pusat adalah DKI Jakarta dan sekitarnya, daerah Bale Endah di Bandung, Jawa Barat, lalu sungai Ciujung (kabupaten Serang, Banten), sungai Lamong (kabupaten Gresik, Jawa Timur, sungai Siak yang terletak di kota Pekanbarau, provinsi Riau, dan sungai Batang Serangan di kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA), Mudjiadi, didampingi Direktur Sungai dan Pantai, Imam Santoso, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai CIliwung-Cisadane, T.Iskandar, dan Kepala Pusat Komunikasi Publik, Djoko Mursito, dalam acara jumpa pers tentang Pengaman Kawasan Rawan Daerah Banjir (13/2), di Media Centre Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR).
“Curah hujan tinggi yang tinggi, kapasitas drainase yang buruk, dan kurangnya daerah resapan air menjadi faktor utama penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu contohnya di Jakarta Utara yang curah hujannya paling tinggi, yaitu di Tanjung Priok yang mencapai 361 milimeter, dan Kodamar mencapai 367 milimeter,†ujar Mudjiadi.
Untuk titik lokasi banjir di DKI Jakarta pada 9 Februari 2015, lebih terpusat pada kota Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Sementara itu, status pada tanggal 10 Februari 2015 menunjukkan bahwa kondisi genangan menyebar di beberapa titik lainnya ,dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, hingga ke Jakart Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Direktorat Jenderal SDA melakukan beberapa upaya pengamanan kawasan rawan banjir di beberapa wilayah, salah satunya Jakarta dengan melakukan rehabilitasi Pompa Pluit Timur yang sudah dilaksanakan pada tahun 2014 dengan melakukan penggantian pompa dengan kapasitas 15 m3 yang telah selesai dilaksanakan, melakukan normalisasi Kali Angke, Nomalisasi Kali Ciliwung, dan Lower Sunter Floodway.
Pompa pengendali banjir sebanyak 433 unit berada dalam kondisi baik, dengan kapasitas total 465,88 m3/dt. Ketersediaan pompa tersebut terdiri dari, 96 unit pompa di Jakarta Barat, 104 unit pompa di Jakarta Barat, 41 pompa di Jakarta Timur, 83 unit pompa di Jakarta Selatan, serta 102 unit pompa di Jakarta Utara.
Mudjiadi berharap dalam mengatasi banjir yang terjadi di beberapa wilayah baik di Jakarta maupun daerah lain, semua pihak harus berkoordinasi mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kab/kota dan masyarakat. Dan untuk kedepannya mulailah memperbanyak daerah resapan air sehingga kedepannya banjir dapat dikurangi secara maksimal
- Superman