Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Dwi Purwantoro mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir yang melanda kawasan pantura Kota Semarang dan Kabupaten Demak pada Kamis, (30/10). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau secara langsung kondisi di lapangan dan memastikan upaya penanganan banjir berjalan optimal.

Pada kesempatan tersebut, Ahmad Luthfi meminta agar air yang masih menggenang segera dialirkan ke laut dengan mengoptimalkan penggunaan pompa air. "Jadi, pakai pompa sebanyak-banyaknya sehingga jalan lancar kembali, dan masyarakat tidak terendam," ujarnya.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana telah mengerahkan dan mengoperasikan armada pompa air dengan total 38 unit pompa, yang terdiri dari 7 unit pompa eksisting dengan kapasitas gabungan sebesar 14 meter kubik per detik, 3 unit floating pump (pompa apung) yang memiliki kapasitas total 6 meter kubik per detik dan 28 unit mobile pump (pompa bergerak) yang berkontribusi dengan kapasitas 10,36 meter kubik per detik.

Secara keseluruhan, total kapasitas pompa yang kini bekerja secara simultan di empat titik utama penanganan banjir di Semarang yaitu Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru mencapai 30.360 liter per detik. 

Tidak berhenti di situ, Dwi Purwantoro menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat penanganan banjir dengan menambah kapasitas pompa. "Kami akan menambahkan pompa 5x500 yang akan kita datangkan dari Jakarta, Surabaya maupun dari Solo dalam minggu ini. Pompa termasuk yang di Muktiharjo juga akan kita ganti," ujarnya. 

Penambahan pompa ini diharapkan akan secara signifikan mempercepat surutnya air dan mengembalikan kondisi normal bagi masyarakat yang terdampak banjir, memungkinkan mereka untuk kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman. Upaya terkoordinasi ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mitigasi bencana dan pemulihan pasca-bencana di wilayah yang rentan banjir.

  • Kompu SDA

Bagikan Postingan Ini