Sebagai bentuk dukungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) kepada Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mensukseskan pembangunan pertanian di Tahun 2024, Ditjen SDA yang diwakili oleh Direktur Irigasi dan Rawa turut menghadiri Rapat Koordinasi Teknis untuk Perencanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2024 yang diadakan oleh Kementerian Pertanian pada hari Senin(6/2).

 

Dalam mendukung kegiatan pertanian yang ada di Indonesia, Ditjen SDA melakukan berbagai macam cara dimulai dari penyediaan kebutuhan air hingga pengairan melalui irigasi ke lahan-lahan pertanian. Beberapa diantaranya adalah, pembangunan bendungan, pembangunan jaringan irigasi, penyedian air baku dan pembangunan embung.

 

Di tahun 2022, Ditjen SDA membangun infrastruktur jaringan irigasi yang tersebar di wilayah Indonesia dengan cakupan luas wilayah yang terairi seluas 35.000 Ha. Selain itu, terdapat rehabilitasi infrastruktur irigasi yang mencakup wilayah seluas 144.800 Ha.

 

Pemanfaatan bendungan di Indonesia yang digunakan untuk irigasi sampai saat ini telah mengairi 328 Daerah Irigasi(DI) yang diantaranya meliputi Sumatra seluas 122.458 Ha, Jawa seluas 193.608 Ha, Kalimantan seluas 6.672 Ha, Bali & Nusa Tenggara seluas 26.321 Ha Sulawesi seluas 38.611 Ha dan Maluku seluas 5.899 Ha.

 

Ditjen SDA juga turut melakukan pembangunan infrastruktur irigasi dalam mendukung Program Food Estate yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 guna membangun lumbung pangan nasional. 

 

Pekerjaan yang dilakukan oleh Ditjen SDA dalam Program Food Estate meliputi, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di Kalimantan Tengah, kegiatan land clearing di Sumatera Utara, pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi di Nusa Tenggara Timur dan kegiatan land clearing serta pembangunan saluran drainase di Papua.

 

Target kegiatan 2023 yang akan dilakukan oleh Ditjen SDA untuk mendukung pertanian di Indonesia meliputi pembangunan Daerah Irigasi seluas 5.500 Ha, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 105.000 Ha serta melanjutkan pembangunan 13 bendungan yang berstatus on-going.

Selain itu, terdapat pemrograman untuk tahun 2024 bagi Ditjen SDA yang menurut arahan Presiden tidak ada Kontrak Tahun Jamak (MYC) baru pada TA 2024 dan tidak diperkenankan adanya proyek yang penyelesaiannya di geser ke TA 2025.

Program tersebut meliputi, pekerjaan penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang terdiri dari DI Baliase, DI Lembang dan DI Rentang, Penyelesaian MYC yang terdiri dari DI Wanggar dan DI Gilireng, rehabilitasi jaringan irigasi di Food Estate yang terdiri dari Kalimantan Tengah, Sumba Tengah dan Mappi (Papua), dukungan pengembangan tambak garam dan tambak udang, serta pemanfaatan bendungan selesai untuk daerah irigasi eksisting atau baru.(fif)

  • kompusda

Share this Post