Indonesia menghelat acara Pertemuan Umum Ke-6 Network of Asian River Basin Organization (NARBO) dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai tuan rumah, di Jakarta pada tanggal 22 hingga 24 Februari 2017.

Acara tersebut bertujuan untuk pertukaran informasi dan pengalaman terkait penanganan permasalahan sungai dan sumber daya air (SDA) di negara-negara anggota.

"Dari pengelolaan sungai di negara-negara Asia kami membagi pengalaman, kesulitan, dan penanganannya. Bagaimana dan apa yang mesti dilakukan dan dengan berbagi tersebut diharapkan bisa mendapat alternatif penyelesaian," kata Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Imam Santoso, di Jakarta (23/2).

Salah satu isu yang diangkat dalam NARBO, untuk Indonesia adalah ketahanan pangan. “Indonesia mempunyai program untuk mendukung nawacita dengan kedaulatan pangan. Untuk mencapai kedaulatan pangan salah satunya adalah bagaimana kita memenuhi kebutuhan air. Kedaulatan air ini kita dapat dari pembangunan bendungan,” jelas Dirjen SDA.

“Saat ini Ditjen SDA sedang melakukan 65 pembangunan bendungan, 1 juta hektar membangun irigasi baru dan merehabilitasi 3 juta hektar irigasi, juga kemudian ada pengendalian banjir, pengamanan pantai dan penyediaan air baku. Semua hal ini dikelola di Indonesia oleh River Basin Organization atau yang biasa disebut dengan Balai Besar/Balai Wilayah Sungai,” tambah Imam Santoso.

NARBO sendiri tahun ini mengangkat isu utama food security, good governance dan manajemen pengelolaan air.

Selain berbagi pengalaman dan informasi terkait pengelolaan sumber daya air, NARBO juga dijadikan ajang untuk mempresentasikan kinerja dan rencana kerja masing-masing negara dan organisasi anggota.

Sebagai informasi, pada tahun 2004, Menteri PUPR saat ini, Basoeki Hadimoeljono merupakan salah satu pelopor berdirinya jaringan pengelola wilayah sungai di Asia, yang sekarang dikenal dengan nama NARBO. Basoeki Hadimoeljono secara aklamasi terpilih sebagai NARBO Chairperson yang pertama. Pertemuan yang para pengelola wilayah sungai di Asia yang berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur ini disepakati sebagai General Meeting NARBO yang pertama.

Sampai saat ini kurang lebih 19 negara di Asia dan sekitar 91 organisasi yang bergabung di dalam NARBO. Negara-negara anggota NARBO diantaranya adalah Bangladesh, Butan, Kamboja, RRC, India, Indonesia, Jepang dan Korea Selatan. (kty/tin KompuSDA)

  • kompusda

Share this Post