“Progres fisik dan keuangan Direktorat Jenderal SDA TA 2016 yaitu sebesar 74,76% untuk fisik dan 65,85% untuk keuangan. Hal ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2015 dimana status 17 November tahun lalu untuk fisik sebesar 66,31% dan keuangan 62,40%. Sementara untuk Kementerian PUPR realisasi fisik sebesar 70,78% dan keuangan sebesar 63,21%. Oleh karena itu kita harus lebih ditingkatkan lagi kinerjanya, sehingga dapat sesuai dengan target yang ingin dicapai yaitu untuk fisik targetnya 90,13% dan target untuk keuangan sebesar 89,65%,” jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Imam Santoso, dalam acara Pra Raker Direktorat Jenderal SDA , di Jakarta (181116). Turut dihadiri oleh para pejabat dan BBWS/BWS di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Arahan penyelesaian pekerjaan TA 2016 yaitu BBWS/BWS agar melakukan update data dalam sistem e-monitoring, mempercepat proses penyerapan keuangan, mempercepat pelaksanaan kegiatan di lapangan dan dokumen Laporan Akuntabilitas KInerja (LAKIP) TA 2016 harus diselesaikan paling lambat akhir Januari 2017. “Selain 5 hal tersebut, saya juga mengingatkan agar semua temuan inspektorat segera dituntaskan, BBWS/BWS agar mengantisipasi cuaca ekstrim akhir tahun (seperti curah hujan tinggi dan banjir), usulan program yang akan dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) segera diselesaikan dan untuk rencana pembangunan bendungan, bila diperlukan review design sesuai kondisi lapangan, agar segera dilakukan,” lanjut Imam Santoso.
Sementara untuk TA 2017, Imam memberikan arahan agar anggaran negara harus berorientasi pada rakyat, agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh rakyat dan kegiatan yang dilaksanakan harus masif, terstruktur, tuntas dan nomenklaturnya jelas. “ Agar kedua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik maka kepada teman-teman BBWS/BWS di lapangan harus melakukan inventarisasi potensi masalah, kendala dan hambatan dalam pelaksanaan terutama yang berkaitan dengan masalah sosial, pembebasan lahan dan lingkungan. Selanjutnya selalu update progres fisik dan keuangan serta foto lapangan. Jangan lupa juga untuk melakukan dokumentasi dalam bentuk film dengan menampilkan pembangunan infrastruktur bidang SDA di setiap tahapnya seperti tahap awal pembangunan (0%), tahap perkembangan pembangunan (50%) dan tahap selesai pembangunan (100%),” kata Direktur Jenderal SDA.
Menurut Imam Santoso, BBWS/BWS harus mampu membuat inovasi dalam bentuk aplikasi terkakit dengan bidang SDA yang dikoordinasikan dengan Subdit SISDA sehingga semua jajaran organisasi ini mengetahui progres setiap kegiatan terutama kegiatan pembangunan infrastruktur SDA. “Dan demi tercapainya target Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) tahun 2016, diharapkan Direktorat/Pusat dapat melengkapi bahan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan,” ujar Imam.
Dalam Kebijakan Satu Peta (KSP) untuk target capaian peta bidang SDA yaitu Peta Sebaran Lokasi Bendungan target 2016 adalah 13 provinsi; Daerah Irigasi Permukaan target 2016 adalah 16 provinsi dan tahun 2017 yaitu 18 provinsi; Sebaran Lokasi Sabo DAM target tahun 2016 sebanyak 5 provinsi; Sebaran Lokasi Pengaman Pantai target 2016 sebanyak 16 provinsi dan 2017 yaitu 6 provinsi; Air Tanah target tahun 2016 sebanyak 6 provinsi, 2017 yaitu 14 provinsi dan tahun 2018 adalah 14 provinsi; dan Ketersediaan Air target tahun 2016 adalah 6 provinsi, tahun 2017 yaitu 14 provinsi dan tahun 2018 sebanyak 14 provinsi.
Khusus untuk pelelangan, Beliau berpesan agar mempercepat proses pelelangan paket-paket yang belum terkontrak dimana progres lelang status 18 November 2016 untuk paket yang belum lelang masih 69 paket senilai Rp. 245, 18 miliar dan proses lelang 70 paket senilai Rp. 596,53 miliar. “ Untuk proses pelaksanaan lelang dini kegiatan TA 2017 agar dipercepat khususnya paket-paket yang telah memenuhi readiness criteria,” ungkap Imam Santoso.(kompuSDA)
- kompusda