
Presiden Prabowo Subianto meresmikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah pada Kamis (20/3/2025). Didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Presiden menyatakan harapannya agar kawasan ini dapat mempercepat industrialisasi, hilirisasi, serta menciptakan hingga 8 juta lapangan kerja dalam lima tahun mendatang.
Transformasi KEK Industropolis Batang berasal dari Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang sebelumnya diatur dalam Perpres Nomor 106 Tahun 2022. Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pengembangan KEK ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Selain memfasilitasi industri, KEK ini juga berkontribusi dalam peningkatan konektivitas, penciptaan lapangan kerja, dan daya saing regional.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional berdasarkan Perpres 109/2020 dan 106/2022, KEK Batang dirancang sebagai kawasan investasi yang kompetitif dengan regulasi perizinan yang lebih mudah. Dengan luas sekitar 4.000 hektare, kawasan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan industri utama di Indonesia.
Kementerian PU telah mengalokasikan Rp 3,85 triliun untuk pengembangan infrastruktur di kawasan ini. Infrastruktur ini diharapkan meningkatkan efisiensi rantai pasok industri sehingga menarik lebih banyak investasi.
Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama Kementerian PU dalam pengembangan infrastruktur ini adalah pengelolaan air oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana berupa pembangunan drainase utama berkapasitas 105.000 m³ untuk mencegah banjir di area seluas 450 hektare. Embung dan reservoir dengan kapasitas total 1.041.802 m³ pun telah dibangun dengan biaya Rp 409,7 miliar, yang mampu menyediakan 285 liter air per detik untuk industri dan masyarakat sekitar.
Selain di sektor pengelolaan air, dukungan infrastruktur terpadu oleh Kementerian PU meliputi pembangunan jalan dan jembatan, pematangan lahan, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST), dan juga pembangunan Rumah Susun tipe barak bagi para pekerja di kawasan industri.
Menteri Dody menekankan bahwa infrastruktur adalah tulang punggung ekonomi. Dengan infrastruktur yang terintegrasi dan berkualitas, KEK Industropolis Batang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional hingga 8%. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung visi Indonesia menjadi negara maju melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut menegaskan pentingnya kesinambungan pembangunan infrastruktur dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya agar manfaatnya tetap terjaga dan berkelanjutan. (Birkom/ KompuSDA - Hna)
- Kompu SDA