Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 mengemban tugas terkait irigasi, yaitu dengan membangun 1 juta ha irigasi baru dengan merehabilitasi 3 juta ha irigasi dan membangun 49 waduk baru. Selain RPJMN, Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk mencapai target Rencana Kegiatan Pemerintah (RKP) pada tahun 2016, yaitu untuk membangun 0,3 juta ha, merehabilitasi 0,7 juta ha serta indikatif membangun 29 waduk.

 

“Untuk mencapai target tersebut pemerintah membutuhkan dana yang besar baik dari Rupiah Murni maupun Pinjaman Luar Negeri,” jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air, yang diwakili oleh Direktur Pengembangan Jaringan SDA Widiarto, dalam acara Workshop Integrated Participatory Development and Management Irrigation Project (IPDMIP), Bandung (18/5/2016). Kegiatan IPDMIP merupakan suatu program Integrasi Partisipasi Pertanian yang turut melibatkan Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan yang bekerjasama dengan masyarakat petani dan semua pihak yang terkait baik di dalam dan sekitar daerah Irigasi.

 

Sejak tahun 2014 yang lalu Ditjen SDA dengan bantuan dana hibah dari ADB telah menyusun program IPDMIP, dengan fokus pada peningkatan produktivitas pertanian beririgasi meliputi sekitar 1.800 daerah irigasi dengan luas lebih kurang 330.000 ha berlokasi di 16 provinsi dan 74 kabupaten. Program ini diharapkan akan mulai efektif dilaksanakan pada tahun 2016 hingga 2021 dengan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) dan the International Fund for Agricultural Development (IFAD). Widiarto mengatakan pembiayaan kegiatan IPDMIP direncanakan melalui pinjaman dari ADB sebesar 600 juta US $, IFAD sebesar 98.5 US $.

 

“Pemilihan lokasi 16 provinsi dan 74 kabupaten didasarkan pada hasil audit teknis yang dilakukan pada tahun 2014 pada daerah irigasi yang berpotensi besar sebagai lumbung pangan namun memiliki kondisi yang rusak sedang hingga berat lebih besar dari 40%,” jelas Widiarto. Kegiatan IPDMIP ini diharapkan bisa memberikan manfaat pada peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian sehingga dapat mencapai sasaran, yaitu peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Bupati Minahasa Selatan, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Sumsel, Kabupaten Kubu Utara Kalimantan Barat, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Barito Utara Kalimantan Selatan, Kabupaten Sidenreng Rapang, Kabupaten Bone, Kabupaten Serang, Kebumen, Banjarnegera, Pati, Purworejo, Banyumas, dan Cilacap. (dro kompuSDA/subdit kerjasama)

  • Superman

Share this Post