Pameran perubahan iklim terbesar di Indonesia, Indonesia Climate Change Forum & Expo (ICCFE) 2017, kembali digelar untuk ketujuh kalinya di Jakarta Convention Center (JCC) mulai tanggal 7-10 September 2017. ICCFE 2017 merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) Republik Indonesia. Acara ini juga didukung oleh The Climate Reality Project Indonesia.
Tema yang diusung pada penyelenggaraan ICCFE tahun ini adalah “Youth and Sustainable Lifestyle”. Acara ini dibuka secara resmi pada hari Kamis, 7 September 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa diselenggarakannya ICCFE 2017 memiliki tujuan untuk menginformasikan masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa kekhawatiran terhadap dampak pemanasan global juga sudah terasa di Indonesia.
Lebih lanjut Bambang menambahkan bahwa pemanasan global telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Kekhawatiran terhadap dampak pemanasan global juga terasa di Indonesia, ditandai dengan adanya bencana alam dan ekologis seperti frekuensi kejadian banjir, longsor, dan angin ribut yang semakin sering. Selain bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai perubahan iklim, penyelenggaraan ICCFE 2017 merupakan suatu bentuk langkah awal dari persiapan menghadapi Conference of Parties (COP) 23 yang akan diselenggarakan di Bonn, Jerman pada tanggal 6-17 November 2017 mendatang.
Mensukseskan event ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun ambil bagian. Melalui stand Taman Pintar, Kementerian PUPR menampilkan berbagai inovasi yang ramah lingkungan dalam membangun infrastruktur untuk Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% hingga 41% pada tahun 2030.
Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan kemampuan sendiri (unconditional) dan sampai dengan 41% dengan dukungan internasional (conditional) pada tahun 2030. Target conditional tersebut akan dicapai melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan, energi, pertanian, industri, dan limbah.
Melalui penyelenggaraan event ini, Bambang berharap dapat mendorong kesadaran generasi muda di Indonesia terhadap perubahan iklim dan para generasi muda tersebut dapat menjadi agen bagi perubahan iklim. Selain itu, ia juga berharap bahwa masyarakat Indonesia dapat turut menyelamatkan bumi dan dapat memenuhi amanat Undang Undang Dasar (UUD) 1945, dimana setiap warga negara Indonesia berhak untuk memperoleh lingkungan yang baik dan sehat. (dro KompuSDA)
- kompusda