Batam, 26 Oktober 2017 – Dalam rangka monitoring pekerjaan fisik BWS Sumatera IV di Bendungan Sei Gong Pulau Galang, Batam. BWS Sumatera IV bersama tim monitoring dan evaluasi dari Pusat Bendungan Wilayah Barat Ditjen Sumber Daya Air melakukan monitoring progres ke lokasi pekerjaan di lapangan. Peninjauan ini dilakukan oleh Kabalai Wilayah Sungai Sumatera IV, Ismail Widadi bersama Eko Murwanto dkk dari Pusat Bendungan Ditjen SDA didampingi oleh Kepala SNVT PJSA dan PPK Bendungan beserta PT.Wika-Tusenss,KSO sebagai kontraktor pelaksana dan PT. Virama Karya selaku supervisi untuk pembangunan pekerjaan Bendungan Sei Gong dalam Multiyears Contract.

Progres Bendungan Sei Gong yang sudah berjalan Kamis (26/10) yakni ± 55% terdiri dari pekerjaan Jalan Akses (timbunan badan jalan), Bangunan Pelimpah, Rumah Pompa (Pembesian struktur bangunan), Bangunan Pengelak, Timbunan batu di tubuh bendungan serta Sarana pendukung/fasilitas penunjang. Semua pekerjaan tersebut secara paralel telah berjalan. Berdasarkan hasil evaluasi di lapangan Kabalai Ismail Widadi menilai pekerjaan ini perlu ditingkatkan kinerja pekerjaan fisik dan perlu adanya penambahan alat untuk mengejar ketertinggalan. Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan pekerjaan fisik untuk mencapai target penyelesaian di tahun 2018.

Seperti yang sudah diketahui Pulau Batam tidak memiliki cekungan air tanah, oleh karena itu untuk sumber air baku hanya mengandalkan air permukaan. BP Batam (dahulu dikenal dengan nama Otorita Batam) telah membangun 8 Bendungan, 1 diantaranya baru selesai 2014 (Bendungan Tembesi). Dengan hanya mengandalkan 7 bendungan yang mana kapasitasnya saat ini sudah banyak berkurang, diperkirakan Batam akan mengalami krisis air baku mulai tahun 2016. Untuk itu dilakukan Pembangunan Bendungan Muara Sei Gong yang terletak di Pulau Galang yang menjadi salah satu dari 13 bendungan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. (humas)

  • sisda

Share this Post