Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hari ini (6/10) menandatangani kontrak jasa konsultansi Preparation of Jragung Multipurpose Dam Project bersama PT. Indra Karya (persero) di Jakarta.

Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA, Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa penandatanganan ini masih dalam tahap pembuatan desain dan merupakan kali pertama proyek yang dananya dibantu oleh Asian Development Bank (ADB).

"Baru desain, belum dapat diketahui luas genangan dan yang lainnya. Termasuk lokasi, rencananya di antara Demak dan Semarang. ‎Berdasarkan jadwal, Bendungan Jragung akan masuk tahap konstruksi sekitar awal tahun 2019, tepatnya 18 bulan setelah penandatanganan ini,” ujar Ni Made.


Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Widiarto menambahkan dokumen sertifikasi harus siap agar tahun 2019 bisa melaksanakan konstruksi.

“Sertifikasi harus siap sehingga tahun 2019 sudah bisa konstruksi dan untuk mempercepat itu banyak hal yang harus disiapkan Pusat Bendungan, termasuk di lapangan. Harapan kami semua pihak termasuk SDA mendorong segera diselesaikan pelaksanaan konsultannya,” ujar Widiarto.

Adapun nilai pinjaman yang dikucurkan oleh ADB untuk kontrak ini sejumlah 24 miliar untuk 18 bulan pekerjaan desain bendungan. “Kami minta tenaga-tenaga yang berada dalam kontrak semaksimal mungkin digunakan, karena prosesnya tidak semudah yang kita bayangkan. Teknis dan administrasi saya minta ada kantor khusus, agar berkoordinasi dengan cepat,” tutup Ni Made Sumiarsih.

 

  • kompusda

Share this Post