Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat pandemi COVID-19 yang masih terjadi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) terus mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai (PKT), salah satunya melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Di tahun 2021 ini, P3-TGAI menjangkau 11.968 lokasi dengan anggaran Rp 2,7 triliun yang dilaksanakan oleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai Ditjen SDA di seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengalihkan anggaran guna mempertahankan daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang disampaikan saat video konferensi Rapat Terbatas dari Istana Merdeka beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data e-monitoring tanggal 23 September 2021, capaian PKT P3TGAI yang dilaksanakan Ditjen SDA mencapai 95,68% senilai Rp2,4 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 190.958 orang di 10.735 lokasi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan disamping membangun infrastruktur berskala besar, seperti bendungan dan bendung, Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA juga membangun infrastruktur kerakyatan seperti jaringan irigasi kecil sehingga air dapat mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.

“Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical dan social distancing,” tambah Menteri Basuki.

P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat dengan pemberian upah harian atau mingguan, sehingga dapat menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen. Dengan tambahan penghasilan bagi petani tersebut, diharapkan jumlah uang yang beredar di desa meningkat dan menjadi stimulan pemulihan ekonomi lokal.

P3TGAI dilaksanakan dengan metode Swakelola - Pola Pemberdayaan – Partisipatif – Padat Karya dengan anggaran Rp 225 juta. Anggaran untuk pembangunan fisik sebesar 87% atau Rp 195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13% atau Rp 30 juta sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja.

Tujuan P3-TGAI ini selain membangun dan memperbaiki saluran irigasi desa dan sebagai stimulan pemulihan ekonomi lokal, diharapkan petani atau penduduk desa yang turut dalam pengerjaan juga ikut melakukan operasi dan pemeliharaan saluran irigasi tersebut dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat setempat. (Ersytra)

 

  • kompusda

Share this Post