Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia yang ke 72 dan Hari Jadi Kota Sambas ke 386, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) berkolaborasi dengan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) dan Pemerintah Kabupaten Sambas menyelenggarakan Lomba Dayung Dragon Boat dan Bidar Race di Sungai Sambas, Kalimantan Barat pada 12-13 Agustus 2017.
Lomba ini diselenggarakan sebagai bentuk gotong royong yang digambarkan oleh kerjasama antara pemerintah, panitia dan masyarakat untuk menerapkan semangat “kerja bersama, bersama kerja”. Dari hasil seleksi administrasi, ada 24 tim Dragon Boat yang lolos untuk berkompetisi memperebutkan Piala Tetap Menteri PUPR, sedangkan untuk Bidar Race yang memperebutkan Piala tetap PODSI Provinsi Kalimantan Barat diikuti oleh 39 tim. Tidak hanya menyelenggarakan Lomba Dayung Dragon Boat dan Bidar Race, panitia juga menggelar Festival Besurong Saprah untuk pertama kalinya yang diikuti oleh 19 tim.
Muhammad Arsadi selaku Sekretaris Dewan Sumber Daya Air Nasional yang hadir menyampaikan sambutan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono selaku Ketua PB PODSI Pusat, mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak sungai, namun masih banyak sungai yang kurang dikenal dan jauh tertinggal pengelolaannya dibandingkan negara lain, terutama dalam mengemas sungai sebagai objek wisata dan menjadikan sungai sebagai sarana olahraga bergengsi. “Alih-alih menjadikan sungai sebagai tujuan wisata, masih banyak sungai di Indonesia yang kurang terurus dan banyak sampah. Padahal sungai merupakan bagian dari kehidupan bagi sebagian masyarakat Indonesia,” terang Arsadi.
Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak sungai dan sungai yang terpanjang di Indonesia ada di Kalimantan Barat yaitu Sungai Kapuas. Sungai tersebut melintasi Pontianak dan beberapa kabupaten yang menjadikannya sebagai salah satu jalur transportasi serta sumber kehidupan bagi masyarakat provinsi Kalimantan Barat. Mengingat potensi yang ada tersebut, pengelolaan dan pengembangan sektor pariwisata seperti olahraga air bisa menjadi perhatian serius oleh pemerintah setempat untuk mendongkrak jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara.
Adrianus Asia Sidot selaku Ketua PODSI Provinsi Kalimantan Barat yang juga hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa lomba ini menjadi momentum untuk meningkatkan silaturahmi dan semangat gotong royong masyarakat dalam melestarikan sungai dan budaya Kabupaten Sambas. “Selain itu, diharapkan akan lahir para atlet dayung baru yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional nantinya,” tutur Adrianus.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso telah mengerahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I untuk mendukung penuh kegiatan ini guna meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian sumber air dan sungai. Menurutnya, sungai yang dikelola dengan serius dan profesional akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat sekitarnya. (dro KompuSDA)
- kompusda