Wilayah Kota Jambi setiap tahun selalu mengalami banjir di beberapa tempat dengan frekuensi dan intensitas yang terus meningkat dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Penyebab banjir Kota Jambi adalah tidak lancarnya aliran sungai Batanghari ke laut (back water) dan intensitas hujan tinggi, air limpasan Kota Jambi yang sulit terbuang secara gravitasi dan penurunan kapasitas sungai akibat penyempiran alur sungai, sedimentasi dan sampah.

"Untuk itu dilakukan Pekerjaan Pembangunan Pengendalian Banjir Kota Jambi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir dan mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh banjir dengan cara melakukan normalisasi sungai, pembangunan penahan tebing, pembangunan rumah pompa dan pengadaan pompa banjir dan pembangunan pintu air," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Imam Santoso, ketika melakukan kunjungan lapangan ke Prasarana Pengendalian Banjir Kota Jambi, di Jambi (100317). Turut dihadiri oleh para pejabat eselon 2 dan 3, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VI, dan para senior di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air serta anggota Komisi V DPR RI.

Lanjut Imam Santoso, Pembangunan Pengendalian Banjir Kota Jambi baru dapat dilaksanakan pada 4 sistem drainase utama Kota Jambi yaitu Sistem Danau Teluk, Sistem Sungai Tembuku, Sistem Sungai Asam dan Sistem Danau Sipin. "Pengendalian banjir di Jambi kita lakukan dari hilir karena banyak sekali sampai yang menyebabkan kerusakan lingkungan sehingga air yang datang nya dari hulu tidak bisa mengalir dengan lancar sehingga kita masih harus mengedukasi masyarakat setempat untuk lebih peduli dengan lingkungan dan tidak membuang sampai sembarangan," jelas Direktur Jenderal SDA.

Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VI, Andi Sudirman, progres Pembangunan Pengendalian Banjir Kota Jambi sampai dengan 28 Februari 2017 adalah 82,23% dengan rincian biaya TA 2016 pembangunan turap sheet pile 550 milyar dan dinding penahan tanah 290 milyar, dan TA 2017 pembangunan dinding penahan tanah 160 milyar. "Kita ingim agar dengan adanya pekerjaan ini konstruksi fisik pengendalian banjir di Kota Jambi dapat terintegrasi dengan baik sehingga dapat mengurangi bencana banjir di Kota Jambi," imbuh Andi Sudirman. (tin-ket kompuSDA)

  • kompusda

Share this Post