
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, melakukan kunjungan ke Karangligar, Karawang pada (6/3) guna meninjau dampak banjir di wilayah tersebut. Banjir yang terjadi pada 4-5 Maret 2025 ini terjadi akibat aliran balik (back water) dari Sungai Cibeet yang menghambat fungsi Saluran Pembuang Cidawolong dan Kedunghurang, sehingga menyebabkan genangan air di sekitar 160 hektare sawah dan pemukiman di Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Barat, serta Pangkalan.
Dody menyoroti dampak banjir terhadap sektor pertanian, mengingat kawasan ini berperan dalam program swasembada pangan nasional. Ia menyatakan bahwa, "sawah yang terendam tidak hanya merugikan petani, tetapi juga berpotensi memengaruhi produksi pangan nasional."
Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Pekerjaan Umum telah merancang sejumlah langkah strategis yang cepat dan terukur, seperti normalisasi saluran pembuangan, pemasangan pompa, serta pembangunan tanggul atau parapet guna memperkuat infrastruktur pengendali banjir. Selain itu, rencana penanganan juga mencakup pembangunan rumah pompa serta peningkatan sistem drainase di Saluran Pembuang Cidawolong dan Kedunghurang agar aliran air lebih lancar.
Menteri Dody menekankan bahwa kerja sama dengan pemerintah daerah sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir agar langkah-langkah yang diambil dapat berjalan secara efektif. Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan Gubernur dan Bupati akan segera dilakukan, mengingat beberapa keputusan teknis, seperti pembebasan lahan, berada dalam kewenangan pemerintah daerah.
Selain itu, Dody menyoroti pentingnya percepatan penyediaan lahan di kawasan terdampak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Ia berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak terkait guna menerapkan langkah-langkah mitigasi secara cepat dan menyeluruh. "Tujuannya tidak hanya untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang, tetapi juga memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga," tutupnya. (Birkompu / KompuSDA-Hna)
- Kompu SDA