Nganjuk - Pembangunan Bendungan Semantok yang berada di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur telah selesai dilakukan dan siap dioperasikan dengan adanya peresmian yang dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (20/12/2022).
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati dan Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Wiranto Aris.
Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil pertanian dan pasokan pangan masyarakat, Bendungan Semantok masuk ke dalam Program Strategis Nasional yang merupakan salah satu dari 61 bendungan yang ditargetkan selesai pada 2024 mendatang.
Presiden Jokowi mengatakan, sejak 2015 telah dimulai pembangunan bendungan dan waduk, Bendungan Semantok ini dibangun sejak tahun 2017 dengan kapasitas tampung sebesar 32,67 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Semantok dengan luas area genangan sebesar 365 hektare.
"Bagaimanapun air adalah kunci, baik untuk pertanian maupun untuk hal hal yang lain seperti air bersih, listrik dan pariwisata. Oleh sebab itu, semakin banyak bendungan yang kita bangun, kita harapkan produksi pertanian kita semakin baik dan kesejahteraan petani semakin baik," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi berharap dengan diresmikannya Bendungan Semantok, nantinya dapat meningkatkan masa panen yang sebelumnya panen dua kali dapat menjadi tiga kali dan yang sebelumnya tidak dapat ditanami padi, sekarang dapat ditanami tanaman pangan.
Bendungan Semantok juga diproyeksikan dapat mereduksi risiko banjir 137 m3/detik pada kawasan hilir, yakni di Kecamatan Rejoso. Manfaat lainnya adalah untuk menyediakan air bersih bagi 143.000 jiwa di Kecamatan Rejoso dan Nganjuk. Selain itu, Bendungan Semantok akan menyuplai daerah irigasi di Nganjuk seluas 1.900 hektare (ha).
Menteri Basuki mengatakan dengan adanya Bendungan Semantok, jumlah tampungan air yang berada di Jawa timur bertambah. Dari 8 bendungan yang diprogramkan pembangunannya dari 2015 hingga 2024, sudah 7 bendungan tuntas.
Pertama Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, kedua Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, ketiga Bendungan Bendo di Ponorogo, keempat Bendungan Gongseng di Bojonegoro, kelima Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, dan keenam Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan satu bendungan lainnya masih dalam tahap konstruksi yakni Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek.
"Saya lihat potensinya memang besar sekali bendungan ini, namun harus dikelola dengan baik agar tidak mengurangi kualitas dan kuantitas airnya," kata Menteri Basuki.
Nantinya, Bendungan Semantok juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya pemeliharaan sungai di kawasan hilir bendungan sebesar 30 liter/detik. Selain itu juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata dan pengembangan olahraga air di Jawa Timur yang dapat meningkatkan ekonomi lokal.(fif)
- kompusda