Peran media massa semakin menunjukkan kekuatannya dalam kehidupan sehari hari. Khususnya media elektronik seperti televisi mempunyai kemampuan untuk menyebarluaskan informasi secara audiovisual ditambah lagi dengan media sosial yang menjalar ke berbagai lapisan masyarakat, mulai keluarga petani pemanfaat air irigasi hingga pengelola pemerintahan menggunakan media tersebut untuk berbagai tujuan.

“Untuk itu sebagai bagian dari tugas pemerintah di bidang infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat khususnya sumber daya air, penguasaan terhadap perkembangan teknologi yang teraktual menjadi penentu keberhasilan pengelolaan sumber daya air. Televisi sebagai bentuk media audiovisual telah dikenal dengan baik oleh masyarakat luas sejak masa-masa revolusi terjadi di negara kita. Konsep televisi telag berubah menjadi sesuatu yang portable, do-able, dan simple untuk dilakukan bahkan oleh setiap individu. Celah-celah penyederhanaan dan berbagai simplifikasi inilah yang harus dapat kita manfaatkan untuk dapat menyebarluaskan informasi sumber daya air dan mendapatkaan umpan balik mengenai opini masyarakat luas terhadap kebijakan kebijakan-kebijakan bidang sumber daya air,” jelas Kepala  BBWS Serayu Opak, Agus Rudyanto, dalam acara Launching Serayu Opak TV, 1 Juli 2019, di Yogyakarta. Turut dihadiri oleh para narasumber yaitu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi Publik, Krisno Yuwono mewakili Kepala Biro Komunikasi Publik, Dwi Agus Kuncoro, Kepala Bidang Perencanaan Umum dan Program BBWS Bengawan Solo, dan Kepala Sub Bagian Komunikasi Publik, Ade Satyadharma mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal SDA.

Lanjut Agus Rudyanto, Serayu Opak TV mempunyai harapan agar sasaran pengelolaan air di Wilayah Sungai Serayu Opak berhasil. “Serayu Opak ingin menyambungkan niat dan upaya sebagai pengelola sumber daya air dengan pelibatan para pemangku kepentingan yg dilakukan secara aktif dan berkelanjutan melalui berbagai acara. Dewan SDA, Komisi Irigasi, P3A dan GP3A, akademisi, aktivis komunitas sungai adalah partner SOTV yang akan menjadi bintang tamu yang akan digali pemikirannya sehingga ada pemahaman yang menyatu baik antara pengelola maupun pemanfaat sumber daya air,” kata Agus Rudyanto.

Dalam sesi SOTV talkshow, Kasubbbag. Komunikasi Publik Setditjen SDA, Ade Satyadharma, mengatakan bahwa dengan adanya SOTV maka bertambahlah media dalam penyebarluasan informasi publik di lingkungan Direktorat Jenderal SDA, “Selain SOTV, BBWS Cimanuk Cisaanggarung dan BBWS Bengawan Solo telah melakukan hal yang sama, mendirikan media elektronik yaitu televisi di BBWS, dan saya berharap meskipun media televisi saat ini salah satu media yang tepat untuk menyebarluasan informasi, teman-teman di BBWS Serayu Opak juga tidak lupa untuk tetap mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tupoksinya dan untuk content dari SOTV dapat berkoordinasi dengan kami, Subbag. Komunikasi Publik, Bagian Hukum dan Komunikasi Publik,” kata Kasubbag. Komunikasi Publik Setditjen SDA.

Hal senada juga diungkapkan oleh Krisno Yuwono, Biro Komunikasi Publik sebagai pembina bidang komunikasi publik di Kementerian PUPR, menyatakan bahwa BBWS sebagai salah satu corong informasi bagi Kementerian PUPR khususnya bidang sumber daya air dapat memberikan infirmasi yang aktual dan terpercaya dalam menyebarluaskan informasi terutama infrastruktur sumber daya air di Yogyakarta. “Dan tetap berkoordinasi dengan kami di pusat mengingat saat ini sudah ada UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, jadi ada beberapa informasi yang wajib disediakan dan diumumkan untuk publik dan ada pula yg dikecualikan,” lanjut Krisno Yuwono.

Sedangkan Dwi Agus Kuncoro, yang merupakan pelopor dari Cimanuk Cisanggarung TV dan Bengawan Solo TV, memberikan masuka  tentang format acara yang dapat ditayangkan di SOTV. “Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya, dapat dijadikan materi acara untuk SOTV, misalnya acara tentang kearifan lokal tentang pengelolaan air di Yogyakarta dan tentang budaya masyarakat Yogyakarta dalam mengelola dan memelihara kelestarian air. Dan untuk tim SOTV diharapkan agar lebih kreatif sehingga dapat memberikan banyak informasi yang berguna bagi masyarakat,”kata Dwi Agus Kuncoro.

Kepala BBWS Serayu Opak mengharapkan agar SOTV tetap eksis dan dapat menayangkan berbagai macam informasi yg menarik tentang sumber daya air, dan bukan hanya sekedar tontonan tapi juga menjadi tuntunan untuk penyebarluasan informasi publik bidang sumber daya air di Yogyakarta. (tin kompuSDA)

 

  • kompusda

Share this Post