“Kondisi saat ini untuk lubang pertama sudah selesai sampai dengan arriving shaftdan lubang kedua sudah hampir 400 M dari 600 meter jarak outlet ke arriving shaft. Pengerjaan dari sisi inlet ke arriving shaft belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu pembebasan tanah oleh Pemprov DKI Jakarta. Dimana lahan tersebut akan digunakan untuk mobilisasi alat bor,” jelas Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T.Iskandar saat meninjau pengerjaan proyek Sodetan Kali Ciliwung di Jakarta, (27/8).

Terkait hal tersebut Hartanto mengatakan agar proyek Sodetan Kali Ciliwung terus dipantau dan mengenai pembebasan lahan, jika sudah selesai maka pekerjaan harus segera dilanjutkan agar selesai tepat waktu.

 

Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Baratini merupakan bagian dari pelaksanaan program pengendalian banjir di Provinsi DKI Jakarta dan merupakan program Direktif Presiden yang bertujuan untuk mengurangi banjir dengan membuat saluran terowongan bawah tanah yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) melalui Kali Cipinang, sehingga sebagian debit air pada saat banjir di Kali Ciliwung dapat dialihkan minimal sebesar 60 m³/detik, dengan kondisi elevasi muka air Kali Ciliwung di atas ±12.30 setelah dinormalisasi dan elevasi muka air normal di Kali Cipinang setelah dinormalisasi hingga Daerah Pengaliran Sungai (DPS) 3 KBT. Lokasi proyek tersebut berawal dari Kali Cilwung kelurahan Bidara Cina, dan akhir sodetan di Kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur kelurahan Cipinang Besar Selatan.

Turut hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Hartanto, Direktur Pengembangan Jaringan SDA, Widiarto, Kepala BBWS Ciliwung Cisadane, Iskandar dan beberapa para pejabat lainnya di lingkungan Kementerian PUPR.

  • Superman

Share this Post