Hari Air Dunia (HAD) atau World Water Day yang diperingati pada tanggal 22 Maret adalah perayaan tahunan yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat dunia akan pentingnya air bagi kehidupan dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Pada tahun 2017 HAD mengambil tema “Air dan Air Limbah”. Peringatan ini menjadi momentum bagi seluruh masyarakat dunia untuk bekerja sama menjaga kualitas dan kuantitas air demi keberlangsungan hidup di masa depan. Di Indonesia sebagai negara maritim, persoalan ketersediaan air bersih dan degradasi kualitas air akibat pencemaran limbah masih menjadi tantangan untuk diatasi. Terlebih dengan pertumbuhan prosentase penduduk yang semakin tinggi terutama di kawasan perkotaan yang kini menjadi tempat tinggal 53% penduduk, berdampak langsung meningkatnya kebutuhan air bersih dan lingkungan permukiman yang lebih sehat.

 

Dalam peringatan HAD XXV tahun 2017, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melaksanakan berbagai aksi nyata untuk meningkatkan kepedulian para pemangku kepentingan dan masyarakat, terkait pencegahan dan penanggulangan pencemaran akibat limbah ke sumber air, diantaranya kegiatan susur dan bersih sungai, penanaman pohon, lomba daur ulang sampah rumah tangga, edukasi kali bersih untuk usia dini, pembersihan saluran drainase dan pembentukan gerakan masyarakat peduli sungai.

 

Salah satu aksi nyata yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II adalah penanaman 1000 pohon di Taman Hutan Rakyat Sultan Adam Mandiangin, Banjarmasin. Kegiatan yang dilakukan pada 19 Maret 2016 ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh BWS Kalimantan II dalam memperingati HAD ke-25. Gerakan penanaman pohon ini merupakan upaya nyata untuk memulihkan kondisi daerah aliran sungai, sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk lebih aktif menanam pohon dan merawatnya. Selain itu, aksi nyata ini juga bertujuan untuk meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis.

 

Kepala BWS Kalimantan II Wahyu Nugroho mengatakan bahwa penanaman 1000 pohon meranti dan mahoni di lokasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan, tanah dan air untuk mendukung keberlangsungan hidup masyarakat. Aksi nyata penanaman pohon tersebut merupakan kerjasama BWS Kalimantan II dengan Pemerintah Kabupaten Banjar, Danrem 101 (Antasari), Dandim 1006 (Martapura), Polres Banjar, Dinas PU Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Satuan Kerja Cipta Karya Provinsi Kalimantan Selatan, PDAM Banjarmasin, Komunitas Peduli Sungai (MELINGAI Banjarmasin) dan Tahura Sultan Adam. (dro kompuSDA)

 

  • kompusda

Share this Post