Jakarta - Kawasan pesisir Jakarta terus mengalami penurunan permukaan tanah hingga 11-12 cm per tahun. Hal ini kerap membuat banjir rob di Utara Jakarta tak terhindarkan setiap tahunnya.
Diperparah lagi dengan terjadinya kenaikan muka laut akibat perubahan iklim yang bila tidak segera ditangani dalam beberapa tahun akan terjadi back water di mana aliran sungai-sungai tidak bisa mengalir ke laut.
Untuk mengatasi penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Pantai Utara Jakarta tersebut, pemerintah membangun tanggul pengamanan pantai dengan panjang total mencapai 120 km, karena terdiri dari tanggul pantai dan tanggul muara.
Adapun yang dilakukan saat ini adalah pembangunan tanggul pengaman pantai DKI Jakarta Tahap II yang menjadi bagian dari program jangka pendek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertanggungjawab membangun tanggul sepanjang 20 km, dan sampai 2018, ditargetkan terbangun 4,5 km tanggul pengaman pantai.
Progres pembangunan
Proyek Pengamanan Pantai Tahap II yang dikerjakan Kementerian PUPR tersebut terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,3 km. Kontraktor yang menangani PT Waskita Karya - PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp 379 miliar.
Sementara Paket 2 berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,2 km dan dilengkapi dengan bangunan rumah pompa. Kontraktor yang menangani adalah PT Wijaya Karya - PT SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak senilai Rp 405 miliar.
Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cilincing Cisadane, T. Iskandar menjelaskan progres paket 1 tersebut saat ini telah mencapai 57,97% dengan tanggul yang sudah terbangun sudah mencapai 1.317 meter. Sedangkan untuk paket 2 telah mencapai 54,43% dengan tanggul yang sudah terbangun mencapai 1.372 meter. Pada tahun 2014 juga telah selesai dibangun tanggul pengaman pantai tahap 1 di Pluit sepanjang 75 meter.
"Jadi total keseluruhan progres pembangunan tanggul pantai tahap II sudah mencapai 56,14% dengan tanggul yang sudah terbangun sepanjang 2.689 meter dari target sepanjang 4.500 meter," ujar Iskandar dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/8/2017).
Saat ini, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI terkait penyediaan lahan, karena menurut perencanaan masih dibutuhkan lahan seluas 5 hektar untuk pemasangan polder pantai yang diambil sebanyak 3,1 hektar dari dataran laut dan 1,9 hektar dari lahan di daratan yang masih harus dibebaskan.
"Untuk masalah pembebasan lahan tanggung jawab Pemda DKI sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sudah dianggarkan sebesar Rp 59 miliar di dalam APBD Pemda DKI," kata Iskandar. (eds/hns)
- sisda