Sampah, merupakan momok bagi keberlangsungan sebuah kota. Pesatnya perkembangan sebuah kota, bila tidak diiringi oleh manajemen pengelolaan sampah yang baik akan menjadi masalah ke depannya.
"Selain air, penanganan sampah juga harus dijadikan prioritas. Sesuai dengan tema Hari Habitat tahun 2019 tetang sampah, mari kita jadikan pengelolaan sampah sebagai prioritas selama lima tahun ke depan di Kementerian PUPR," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat membuka puncak peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia tahun 2019 bertajuk Generasi Masa Depan, Generasi Peduli Sampah.
Ditjen SDA ikut serta dalam acara yang bertempat di Bendungan Jatiluhur, Jawa Barat (30-31/10/2019) ini, dengan menyajikan informasi mengenai Situ Cisanti dan Teras Cikapundung yang menjadi tempat percontohan pengelolaan sampah.
Situ Cisanti merupakan titik 0 kilometer dari aliran Sungai Citarum. Pada tahun 2018 lalu, Pemerintah mencanangkan aksi Citarum Harum sebagai sebuah langkah optimis untuk memulihkan sungai terpanjang di Jawa Barat ini dari masalah sampah.
Bukan cerita baru bahwa Sungai Citarum disorot dunia sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. Kini Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah sedang berjibaku, bekerja sama demi menggapai mimpi Citarum Harum.
Pelaksanaan aksi Citarum Harum juga melibatkan berbagai unsur, yaitu unsur TNI, Kepolisian dan komunitas penggiat lingkungan, serta masyarakat setempat.
Hal ini sejalan dengan yang diutarakan oleh Menteri PUPR bahwa pengelolaan sampah harus di semua lini dan bersama-sama.
Hal ini didukung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang hadir mewakili Gubernur Jawa Barat. "Penyelesaiannya harus bersama-sama. Bahkan, kami meminta para pemuka agama kepada umatnya untuk menyerukan pelihara kebersihan. Karena tanpa disentuh hati nuraninya, tampaknya sulit untuk menyadarkan umat menjaga kebersihan."
Wakil Gubernur menambahkan bahwasanya, jika ada kerja sama dari para masyarakat Insya Allah masalah sampah bisa selesai.
Kerja sama antara Pemerintah dan masyarakat tampak jelas dalam pengelolaan sampah di Teras Cikapundung. Kini, wilayah yang dulunya kumuh telah berubah tertata asri dan dikelola bersama antara Pemerintah dengan komunitas.
Teras Cikapundung adalah salah satu materi yang disajikan oleh Ditjen SDA pada puncak peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2019.
Dahulu, deretan rumah kumuh memenuhi bantaran Sungai Cikapundung yang terletak di Babakan Siliwangi, Kota Bandung. Lokasi ini pun dijadikan tempat pembuangan sampah sementara yang tidak terawat, lengkap dengan perumahan liar para pemulung.
Oleh karenanya, pada tahun 2013 silam Ditjen SDA melalui BBWS Citarum bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung menindak tegas dengan membebaskan lahan bantaran sungai yang kemudian diubah menjadi ruang terbuka hijau dan diberi nama Teras Cikapundung.
Sejak saat itu Teras Cikapundung dikenal sebagai daerah wisata dengan aktivitas air yang dikelola oleh Komunitas Cikapundung. Sedangkan tugas operasi dan pemeliharaan Teras Cikapundung sampai saat ini dilaksanakan oleh BBWS Citarum.
Kembali ke peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia, puncak acara selain dihadiri oleh Menteri PUPR dan Wakil Gubernur Jawa Barat, juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Cipta Karya selaku Ketua Panitia Pelaksana, Dirut PJT II, Bupati Purwakarta, Walikota Tangerang Selatan sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia dan Dubes Kenya untuk Indonesia.
(KompuSDA - ech/kty)
- kompusda