Banjir bandang akibat luapan Sungai Ciwidey menerjang Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu dan Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Rabu (3/5/2017) sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun sembilan rumah warga yang berada di sepanjang aliran sungai mengalami kerusakan.
Banjir bandang yang melanda Kecamatan Ciwidey dan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/5) kemarin, disebabkan karena alih fungsi lahan di hulu Sungai Ciwidey. Hal itu dikatakan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ir.Yudha Mediawan,M.Dev.Plg saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Pasir Jambu, Kamis (4/5/2017).
“Sehingga Sungai Ciwidey yang menjadi sungai ordo dua Citarum yang bersifat steep slope atau curam meluncur deras, menggerus 27 bangunan di bantaran Sungai Ciwidey,” katanya.
Saat meninjau lokasi banjir bandang di wilayah Kecamatan Ciwidey dan Pasirjambu, Yudha melihat bagian sempadan sungai banyak didirikan bangunan. Menurutnya, hal tersebut juga perlu menjadi perhatian. Meski BBWS Citarum memiliki kewenangan untuk merevitalisasi sungai, tapi tetap diperlukan koordinasi antar lembaga terkait.
Yudha mengungkapkan dilihat dari citra satelit kontur Sungai Ciwidey curam dan kondisi hulu sungai saat ini gundul. Perkebunan teh dan hutan yang bisa dijadikan penahan debit air, kini telah tergantikan oleh tanaman musiman seperti kentang. Petani pun memotong kontur lahan, agar akar kebun tersebut tak cepat busuk.
“Karena terjadi alih fungsi lahan di hulu saya perkirakan dari operation room adanya perubahan lahan dari vegetasi ringan menjadi areal terbuka yang ditanami tumbuhan hortikultura, sehingga air tidak bisa ditahan, sehingga DAM alam ini jebol,” jelasnya.
“Di bawah kendali Gubernur Jawa Barat, beserta Dinas terkait, BBWS Citarum akan berkoordinasi, karena kami tidak bisa menyelesaikan hal ini sendiri, perlu ada bantuan dari pemerintah daerah, kami akan membantu sebisa mungkin,” terangnya.(AdminBBWSC)
- sisda