Bencana banjir akibat luapan Sungai Citarum menggenangi kawasan Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Minggu pagi (13/3). Akibatnya ribuan rumah di kawasan itu terendam banjir, terutama di kawasan Kelurahan Andir dan Baleendah di Kecamatan Baleendah dan Kelurahan Bojongasih dan Cibodas di Kecamatan Dayeuhkolot. Lokasi terparah terdapat di kawasan Kampung Cigosol dan Andir setinggi ± 3 meter, dengan elevasi banjir + 660,5 di Dayeuh Kolot.

Ketinggian air di kawasan Dayeuhkolot berkisar 50 hingga 70 cm. Banjir di daerah ini berpotensi meninggi karena hujan lebat yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir. Tingginya curah hujan juga mengakibatkan ratusan rumah warga Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah kembali terendam banjir dengan ketinggian 50 cm pada hari Minggu pagi (13/3). Selain merendam ratusan rumah warga, akses jalan pun tertutup oleh banjir hingga mengganggu aktivitas warga. Warga harus menggunakan perahu kayu untuk melintasi genangan banjir. Sebagian warga bahkan terpaksa mengungsi ke masjid terdekat. Warga pun khawatir banjir terus naik mengingat intensitas hujan yang masih cukup tinggi.

Bencana banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Baleendah dikarenakan kawasan ini lebih rendah dari aliran Sungai Citarum. Sehingga jika musim hujan tiba dan Sungai Citarum meluap, luapannya kemungkinan akan menggenangi kawasan ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) cq. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir dampak banjir saat ini dan mencegah kemungkinan potensi banjir di masa mendatang. Oleh karena itu, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono melakukan kunjungan lapangan, ke salah satu kawasan terdampak bencana banjir, yaitu Curug Jompong, sekaligus melakukan koordinasi menindaklanjuti tindakan penanganan banjir Kabupaten Bandung, didampingi oleh Direktur Jenderal SDA Mudjiadi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Arie Setiadi Moerwanto dan Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan (14/3). Turut hadir dalam kunjungan lapangan tersebut, Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

Untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh bencana banjir ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berencana melakukan beberapa penanggulangan, seperti pembangunan Kolam Retensi Cieunteung dengan luas total area 8,7 Ha. BBWS Citarum juga merencanakan pembangunan Floodway Cisangkuy dengan bangunan-bangunan pelengkapnya sepanjang 8,143 meter dari Desa Tarajusari Kecamatan Banjaran sampai dengan Desa Sangkanurip di Kecamatan Katapang.

Kedua rencana kegiatan tersebut sudah terkontrak pada tahun 2016 dan saat ini sedang tahap pengadaan tanah. Selain itu, Menteri PUPR menyatakan bahwa akan dibangun sebuah tunnel di samping Curug Jompong untuk memperlancar aliran air ke Waduk Saguling. Namun, rencana ini masih berada dalam tahap pengkajian.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat menangani permasalahan bencana banjir Citarum dimasa yang akan datang. (AdminBBWSC-KompuSDA)

  • Superman

Share this Post