Pembangunan Waduk Jatigede merupakan salah satu kegiatan pembangunan infrastruktur SDA dan saat ini progress fisik sebesar 99,76% dan progress keuangan 90,48%. Waduk ini akan menjadi waduk yang terbesar kedua setelah waduk Jatiluhur.
"Berkaitan dengan pengisian awal Waduk Jatigede, tahapan pengisian waduk Jatigede adalah pertama, pengosongan area genangan terdiri dari pemindahan penduduk (progress 67%, 6997 dari 10920 KK status 14 Agustus 2015), pemindahan satwa liar yang dilindungi dan penyelamatan benda bersejarah (progress 90%).Kedua, pembersihan lahan genangan terdiri dari tegakan di kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani + 1389 ha (progress 90%), asset PLN diantaranya gardu listrik (41 unit) dan sambungan rumah 3 kabel sepanjang 86,7 km dan rumah tidak berpenghuni dan bangunan lainnya. Ketiga, pengisian waduk yang akan dilaksanakan selama 219 hari denganasumsi mulai 31 Agustus 2015," jelas Imam Santoso, Kepala Pusat Bendungan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, dalam acara dialog interaktif I News, MNC Media, di Jakarta (270815).
Selain dilakukan pengosongan area genangan, pemerintah juga melakukan penyelamatan terhadap 48 situs yang berada di daerah genangan Waduk Jatigede dimana 33 situs telah selesai dipindahkan dan 15 situs belum dipindahkan. Kegiatan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Manfaat Waduk Jatigede adalah untuk memenuhi kebutuhan air daerah irigasi seluas 90.000 ha, penyediaan air baku kapasitas 3,5 m3/det dengan target layanan adalah Kota Cirebon, Majalengka, Sumedang dan Indramayu, untukPLTA 110 MW dan pengendalian banjir seluas 14000 ha.
Menurut Edo Rahman, ahli di bidangpenangananinfrastruktur, mengatakan bahwa apabila Waduk Jatigede mempunyai banyak manfaat, hendaknya pemerintah mengkaji kembali bagaimana dampak sosial yang akan ditimbulkan di masyarakat setempat. Namun beliau berharap agar waduk ini dapat menyelesaikan permasalahan sumber daya air terutama ketika musim kemarau tiba. (bay, datinSDA)
- Superman