Waduk Jatigede yang mempunyai kapasitas tampungan sebesar 979,5 juta m3 merupakan waduk terbesar kedua setelah Waduk Jatiluhur. “Waduk ini memberikan banyak manfaat, disamping akan memberikan manfaat untuk mengairi Daerah Irigasi Rentang di Kabupaten Indramayu seluas + 90 ribu ha, juga dapat menyediakan air baku sebesar 3500 liter/detik, PLTA 110 MW, pengendalian banjir, dan pariwisata,” jelas Direktur Jenderal SDA, Imam Santoso, dalam Kunjungan Menteri Sumber Daya Air China ke Waduk Jatigede, di Jawa Barat (070417). Turut dihadiri oleh Menteri SDA China, Chen Lei, Kepala Pusat Bendungan, Ni Made Sumiarsih, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, Charisal Akdian Manu.

Lanjut Imam, Delegasi Negara RRC sangat mengapresiasi kerjasama antara Indonesia dan RRC serta berharap akan ada kerjasama selanjutnya di bidang pembangunan infrastruktur sumber daya air sehingga dapat tetap membina hubungan baik antar kedua negara. “Sebenarnya kita menawarkan kerjasama pembangunan empat waduk  tahun 2018 senilai Rp. 4,5 Triliun yang memiliki potensi pembangkit listrik cukup besar. Keempat bendungan tersebut yaitu Waduk Pelosika di Sulawesi Tenggara, Waduk Rokan Kiri (Lompatan Harimau) di Riau, Waduk Jenelata di Sulawesi Selatan dan Waduk Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.

Waduk Pelosika ditargetkan akan menyediakan air untuk mengairi daerah irigasi mencapai 16.358 ha dan menyediakan air baku hingga 0,2 m3/detik. Waduk ini memiliki potensi pembangkit tenaga listrik mencapai 21 megawatt (MW).

Waduk Rokan Kiri (Lompatan Harimau) akan bermanfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 4000 ha menjadi sumber air baku, pengendali banjir dan pembangkit listrik dengan kapasitas mencapai 74,40 MW.

Sedangkan Waduk Jenelata di Sulawesi Selatan memiliki daya tampung mencapai 223 m3 dan dapat menjadi sumber pembangkit listrik untuk daerah Gowa dan Kota Makassar. Dan diharapkan dapat menjadi air irigasi untuk mengaliri sawah seluas 24.400 ha dan mereduksi banjir di kawasan Gowa.

Kemudian Waduk Riam Kiwa dengan daya tampung 127 m3 diharapkan dapat mengairi jaringan irigasi baru hingg 5000 ha lahan, air baku mencapai 0,1 m3/detik dan juga menjadi pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 2,7 MW.

Menurut Imam, keempat waduk tersebut dipilih untuk mendapatkan pendanaan dari China karena memiliki kapasitas pembangkit listrik yang cukup besar dan terletak di luar Jawa. “Selain itu China ingin mempelajari  geologi dan pengetahuan lain di luar Jawa,” kata Imam Santoso.

Menteri SDA Cina mengatakan hubungan Indonesia dan Cina selama ini berjalan dengan baik dan akan mempertimbangkan dengan serius tawaran ini. “Jatigede merupakan pilot project kerjasama antara Indonesia dan China dalam bidang sumber daya air. Saya berharap akan ada proyek lain dalam pengelolaan air di Indonesia di masa mendatang,”imbuh Chen Lei . (may/tin kompuSDA)

  • kompusda

Share this Post