Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur. Waduk Jatiluhur mengairi areal sekitar 220 ribu ha, sedangkan waduk Jatigede 90 ribu ha. Pembangunan Waduk Jatigede sangat strategis karena potensi air di sungai Cimanuk, tempat pembangunan waduk tersebut dilaksanakan, rata-rata sebesar 4,3 milyar m3/tahun dan pembangunan waduk juga memperhitungkan aspek lain seperti teknis, sosial, lingkungan dan ekonomi.
Waduk yang telah direncanakan pembangunannya sejak tahun 1963, adalah salah satu upaya menamah persediaan air. Selama ini Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung menyimpan banyak potensi sumber daya air yang tak terhitung nilainya dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Satu sisi, air yang mengalir dalam jumlah besar sepanjang Sungai Cimanuk Cisanggarung yang melintasi beberapa kabupaten di Jawa Barat dan Jawa Tengah lewat begitu saja dan belum berfungsi secara maksimal. Sementara di sisi lain, banyak kebutuhan terhadap air seperti air baku, lahan pertanian, perikanan, pembangkit listrik yang belum terpenuhi. Untuk itu kehadiran waduk Jatigede sangatlah penting.
Waduk Jatigede mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat setempat yaitu dapat mengairi irigasi masyarakat seluas 90 ribu ha, penyediaan air baku bagi 100 ribu KK untuk air bersih dengan target layanan Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Kawasan Balongan dengan kapasitas 3500 lt/det dan PLTA sebesar 110 MW, pengendalian banjir. Pembangunan waduk tersebut juga memiliki fungsi strategis dalam upaya optimalisasi pendayagunaan sumber daya air. Pendayagunaan Waduk Jatigede meliputi beberapa aspek yaitu penggunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air, penggunaan sumber daya air untuk budidaya lahan pertanian (sawah dan tambak) dan penggunaan air untuk pembangkit energi. Dan yang tak kalah pentingnya adalah sebagai obyek wisata.
- Superman