Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke-33 Tahun 2025, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dalam melestarikan sumber air bersih. Menurutnya, ketersediaan air yang aman dan berkelanjutan merupakan faktor penting bagi kehidupan serta pembangunan infrastruktur.

Wamen Diana menjelaskan bahwa sumber air bersih dapat berasal dari air tanah, air permukaan seperti sungai, mata air, dan danau, serta air hujan dan air laut. Air dari sumber-sumber ini dapat digunakan sebagai air minum, baik secara langsung maupun setelah melalui proses pengolahan, seperti yang dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) yang dibangun pemerintah di berbagai daerah.

Oleh karena itu, menjaga kelestarian dan kualitas sumber air menjadi tanggung jawab bersama. Wamen Diana menekankan bahwa upaya ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah. Kementerian PU sendiri telah menerapkan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) sebagai langkah untuk menjamin suplai air minum yang aman dan berkelanjutan.

RPAM merupakan sistem manajemen risiko yang mencakup perlindungan sumber air dari hulu ke hilir. Kebijakan ini telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan bertujuan untuk mencegah pencemaran serta mengatasi dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air bersih.

Menurut Wamen Diana, keberhasilan upaya pelestarian air tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan koordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta Kementerian Lingkungan Hidup. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai, yang merupakan salah satu sumber utama air bersih.

“Sungai harus kita jaga dari sampah dan limbah agar kualitas airnya tetap sesuai dengan standar baku mutu. Siklus air, mulai dari sanitasi hingga air baku, harus kita kelola dengan baik agar tetap aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Hari Air Dunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Tahun ini, tema yang diusung global adalah “Glacier Preservation” atau dalam terjemahan nasional “Lestarikan Air”. (Birkompu/ KompuSDA - Hna)

  • Kompu SDA

Share this Post